macau5d

  • 2024-10-08 02:07:56 Source:macau5d

    Browse(71363)

macau5d,d21 busway,macau5d

Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut cabai jadi salah satu komoditas pangan yang berperan memicu deflasi di bulan September 2024. Cabai juga turut berperan terhadap deflasi yang terjadi di bulan Juli 2024 lalu.

Namun, harga cabai diprediksi akan kembali naik. Seiring dengan semakin berkurangnya produksi hasil panen.

Mengutip data situs resmi SP2KP Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga cabai saat ini ternyata sudah anjlok lebih dari 30%.

SP2KP mencatat, harga cabai merah keriting hari ini, Kamis (3/10/2024) ada di Rp35.200 per kg. Harga ini anjlok 30,16% dibandingkan harga pada 31 Mei 2024.

Sementara itu, harga cabai merah besar hari ini dilaporkan turun ke Rp38.100 per kg. Dibandingkan 31 Mei 2024, harga ini sudah anjlok 34,31%.

Harga cabai rawit merah juga terpantau turun.

Harga hari ini tercatat di Rp50.500 per kg, turun 7,34% dibandingkan harga cabai rawit merah pada 31 Mei 2024.

Baca:
Pantas Cabai Bikin RI Deflasi, Harga di Petani Cuma Rp2.500/ Kg

Namun jika dibandingkan lebih jauh lagi, yakni harga pada 3 Februari 2024, harga cabai merah keriting saat ini lebih rendah 29,60%. Kala itu cabai merah keriting dihargai Rp50.000 per kg.

Sementara harga cabai merah besar sudah anjlok 52,38%. Pada 3 Februari 2024 lalu, harga cabai merah besar tercatat di Rp80.000 per kg.

Di sisi lain, harga cabai merah keriting saat ini justru lebih mahal 44,29% dibandingkan 3 Februari 2024 yang tercatat di Rp35.000 per kg.

Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI) Tunov Mondro Atmodjo mengatakan, harga cabai sebentar lagi akan kembali naik. Tunov berada di wilayah Majalengka, Jawa Tengah.

Penurunan harga saat ini, kata dia, karena pasokan memang berlimpah. Hanya saja, Tunov mengaku tak bisa memastikan, apakah berlimpahnya pasokan murni karena produksi tinggi atau karena efek permintaan yang turun.

"Khususnya cabai keriting merah memang sedang jatuh harganya dari bulan lalu, harga terendah Rp5.000 per kg (di tingkat petani). Penyebabnya memang pasokan melimpah karena cuaca bagus, serangan hama penyakit sangat menurun. Khusus rawit merah, stabil bagus," katanya saat dikonfirmasi CNBC Indonesia, dikutip Kamis (10/3/2024).

"Melimpah artinya pasokan jauh lebih banyak daripada permintaan. Permintaan menurun karena deflasi atau pasokan yang berlebihan, yang kami belum paham," tambah Tunov.

Baca:
Cabai Bikin RI Deflasi, Kantor Moeldoko Beri Peringatan

Dia mengatakan, tren harga cabai yang rendah akan beralih naik. Yakni di kisaran yang diharapkan sesuai aturan pemerintah - Badan Pangan Nasional (Bapanas), yaitu Rp27.000 per kg.

"Kami perkirakan di bulan November sudah ada kenaikan. Kenaikan ke arah stabil. Karena masa panen akan habis 1 bulan lagi, yang sekarang sedang panen," sebutnya.

"Tapi di sentra lain akan ada susulan panen baru. Yang kami belum tahu, tingkat produktivitas nanti di bulan November-Desember," ujar Tunov.

"Semoga dalam waktu dekat bisa naik," imbuh dia.


(dce/dce) Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun, Alarm Pelemahan Daya Beli

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Diam-Diam Harga Cabai Rawit Merah Meledak, Badan Pangan Bilang Begini

Previous article:ub gaming slot

Next article:data germany togel 2023