lgo bola

  • 2024-10-09 21:18:46 Source:lgo bola

    Browse(3)

lgo bola,royal188 slot,lgo bolaJakarta, CNN Indonesia--

Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) rutin diguyur hujanpada sore hari dalam beberapa hari terakhir sepanjang pekan lalu. Namun begitu, hujan hanya turun pada sore menjelang malam, sementara saat pagi dan siang hari cuaca cenderung panas.

Lantas, apa penyebab pagi hari panas dan sore hari mulai hujan deras?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap saat ini hingga Oktober mendatang sejumlah wilayah di Indonesia sudah masuk peralihan dari musim panas ke musim hujan. Hal ini ditandai dengan kondisi cuaca ekstrem yang panas pada pagi hari dan hujan sore hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG menjelaskan karakteristik hujan pada musim peralihan cenderung tak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat. Apabila kondisi atmosfer menjadi labil/tidak stabil, maka potensi pembentukan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (CB) akan meningkat.

Menurut BMKG awan CB ini yang erat kaitannya dengan potensi kilat/petir, angin kencang, puting beliung, bahkan hujan es.

"Dalam sepekan ke depan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," ujar BMKG.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya mengatakan sebagian kecil wilayah Tanah Air sudah mengalami musim hujan pada Agustus. Namun, sebagian besar lainnya akan mengawali musim hujan pada rentang September hingga November.

Lihat Juga :
Musim Hujan Indonesia Datang Lebih Cepat, BMKG Ungkap Penyebabnya

"Musim hujan 2024-2025 telah terjadi di Sebagian kecil wilayah pada bulan Agustus 2024. Kemudian diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah lainnya pada bulan September hingga November 2024," kata Dwikorita dalam Konferensi Pers Prakiraan Awal Musim Hujan Tahun 2024/2025 secara daring, Kamis (19/9).

Dwikorita menjelaskan dari total 699 zona musim di Indonesia, sebanyak 75 Zona Musim (ZOM) atau 10,7 persen diprediksi akan memasuki musim hujan pada bulan September 2024. Daerahnya meliputi pesisir timur perairan Sumatera Utara, Riau bagian Selatan, Jambi, sebagian Bengkulu, Sumatera Selatan bagian Barat, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Timur, dan sebagian Papua.

Sementara itu, sebanyak 210 Zona Musim atau 30,04 persen akan memasuki musim hujan pada bulan Oktober 2024. Daerahnya meliputi sebagian besar Sumatera Selatan, sebagian besar Pulau Jawa, sebagian besar Pulau Kalimantan, pesisir Barat-Sulawesi Selatan, pesisir Utara-Sulawesi Utara, Maluku Utara, sebagian kecil Maluku dan Papua Barat.

Sedangkan, sebanyak 181 Zona Musim atau 25,9 persen wilayah diprediksi akan mulai mengalami musim hujan pada bulan November 2024 yang meliputi Lampung bagian Selatan, Pulau Jawa bagian Timur, sebagian besar Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Merauke bagian Selatan.

Ardhasena Sopaheluwakan, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, mengungkap ada sejumlah alasan mengapa hujan di Tanah Air datang lebih cepat. Salah satunya ada peran fenomena iklim La Nina.

"Jadi kalau kita simak memang La Nina saat ini belum terjadi, tetapi kita prediksi nanti akan segera terjadi walaupun dengan intensitas lemah," kata Ardhasena.

"Lalu kalau kita lihat juga di wilayah Indonesia, ini kondisi suhu muka lautnya cukup hangat. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan mayoritas daerah zona musim memasuki awal musim hujannya lebih awal," ujarnya menambahkan.

(tim/dmi)

Previous article:palladium 4d

Next article:topone toto