spbo basket

  • 2024-10-07 23:38:31 Source:spbo basket

    Browse(19466)

spbo basket,berapa tinggi riko simanjuntak,spbo basket

Jakarta, CNBC Indonesia -Sejumlah harga komoditas di sektor metal terpantau bergerak naik, termasuk emas, tembaga, dan nikel. Hal ini membuat saham emiten yang bergerak di bidang tersebut ikuti bergerak atraktif.

Habis Emas Cetak ATH, Harga Tembaga - Nikel Ikut Terbang

Melansir Refinitiv, harga emas dunia pada penutupan Kamis pekan lalu (26/9/2024) berhasil merangkak ke level tertinggi sepanjang masa di US$ 2.670,20 per troy ons.

Seminggu berselang yang jatuh pada Kamis hari ini (3/10/2024), harga emas mulai terkoreksi, tetapi masih mempertahankan posisi tak jauh dari level ATH di atas US$ 2.600 per troy ons.

Tak hanya emas, harga komoditas metal lain juga bergerak atraktif. Mengutip data London Metal Exchange (LME) untuk kontrak pengiriman tiga bulan harga tembaga pada hari ini berada di US$ 10.103 per metrik ton. Dari pembukaan sudah naik sekitar 1% yang mengakumulasi penguatan dalam sebulan nyaris 14%.

Baca:
Sektor Tambang RI Diakui Pengaruhnya di Mata Dunia

Kemudian, untuk harga nikel kontrak tiga bulan di LME pada hari ini naik 2,95% ke posisi US$ 18.221 per ton. Apresiasi ini membawa harga nikel dalam sebulan sudah naik lebih dari 10% dan menyentuh posisi tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

Harga komoditas bergerak atraktif disinyalir berkat stimulus China yang berdampak positif pada permintaan. Sementara itu dari sisi supply terpengaruh kenaikan harga minyak akibat memanasnya konflik di Timur Tengah setelah Iran membalas Israel dengan mengirimkan ratusan rudal.

Selain itu, dukungan terhadap komoditas metal terjadi di tengah era suku bunga tinggi sudah selesai.

Prospek pemangkasan suku bunga ke depan akan membuat indeks dolar semakin landai. Sehingga pembelian komoditas yang menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dengan mata uang negara lain akan memberikan nilai kurs yang lebih terjangkau.

Harga Komoditas Naik, Saham-nya Full Senyum!

Kenaikan harga komoditas tersebut kemudian terpantau memberikan gairah positif di saham sektor metal.

Ada saham PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), dalam sebulan jadi leading di sektor dengan meroket lebih dari 50%. Diikuti saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Vale Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang harganya melonjak masing-masing 20%, 18%, dan 15%.

Kemudian PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menguat sekitar 6% dalam sebulan. Sementara saham PT United Tractors Tbk (UNTR) malah terkontraksi.

Melihat data historis harga saham, BRMS jadi yang paling leading ternyata punya sensitif yang cukup tinggi terhadap porsi pendapatan dari segmen emas. Lalu diikuti MDKA dan ANTM yang selain punya bisnis emas, ternyata punya bisnis di sektor tembaga dan nikel.

BRMS mencatat porsi pendapatan dari emas mencapai 98,01%, ini didapatkan melalui tiga anak usaha yang memiliki tambang emas yakni PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Bhumi Satu Inti, dan PT Elang Mulia Abadi Sempurna

Sementara, untuk ARCI meskipun gerak harga sahamnya relatif laggard, ternyata punya pendapatan 100% dari mengelola bisnis emas yang berasal dari tambang Emas Toka Tindung yang berlokasi di Sulawesi Utara.

Kemudian ada ANTM dengan porsi pendapatan emas sebanyak 81,69%. Berbeda dengan dua teratas yang mengandalkan tambang emas, untuk ANTM pendapatan emas malah banyak didapatkan dari trading.

Jika melihat dalam laporan keuangan ANTM hingga akhir Juni 2024, tercatat beban pokok untuk pembelian emas mencapai Rp17,61 triliun, sementara penjualan dari emas mencapai Rp18,82 triliun.

Terakhir emiten yang menjual emas dengan porsi paling buncit ada MDKA dan UNTR, masing-masing 10,93% dan 5,93%.

Perlu dicatat, untuk data MDKA yang ditarik masih menggunakan data hingga kuartal I/2024. Porsi pendapatan emas di MDKA terpantau mengalami penyusutan cukup drastis.

Pantauan CNBC Indonesia pada akhir September 2023, MDKA mencatat kontribusi ke emas terhadap pendapatan sempat mencapai lebih dari 50%. Jika ditelisik penyusutan pendapatan segmen emas terjadi karena kontribusi dari nikel melonjak signifikan, lebih dari 211% secara tahunan (yoy), dari US$ 142,73 juat menjadi U$ 444,22 juta.

Baca:
Sumber Energi Pabrik Nikel Cs Mustahil Cuma Dipasok dari PLTS

Penjualan nikel yang meroket membuat porsinya terhadap pendapatan menjadi cukup signifikan, mencapai 82,10%. Bisa dibilang, penjualan segmen ini jadi lebih menguntungkan untuk MDKA terutama di kondisi saat ini di mana harga nikel sedang dalam tren naik.

Hal tersebut juga berlaku untuk INCO yang secara keseluruhan bisnis-nyadari nikel. Jadi tidak heran, jika harga saham dalam sebulan sudah meroket belasan persen.

Lantas Bagaimana Valuasi Saham Metal?

Melihat secara valuasi, menggunakan metrik price to book value (PBV) saat ini, yang paling premium ada MDKA dihargai 4,28 kali, sementara yang paling murah ada INCO dengan PBV sebanyak 1,04 kali.

Valuasi INCO yang murah menjadikannya cukup menarik, tetapi perlu diakui bahwa bisnisnya hanya lebih berpengaruh terhadap harga nikel dibandingkan komoditas lain. Jika ingin mencari yang bisnisnya lebih banyak bergerak di emas valuasi ANTM dan UNTR menjadi pilihan cukup menarik.

Namun, perlu dicatat untuk UNTR memiliki bisnis di luar emas yakni di komoditas dan alat berat yang membuatnya memiliki bisnis lebih kompleks yang tidak hanya sensitif dengan volatilitas harga komoditas metal.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

Previous article:cello audio

Next article:kode alam erek erek semut 3d