mimpi melihat mobil banyak

mimpi melihat mobil banyak,radian4d,mimpi melihat mobil banyakJakarta, CNN Indonesia--

Meta, induk dari Instagram, WhatsApp, Facebook, dan Threads, mengungkap sejumlah alasan mereka membatasi hingga menghapus konten yang berkaitan dengan kelompok Hamas di platform media sosial mereka.

Perusahaan teknologi milik Mark Zuckerberg itu mendapat kecaman dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim karena menghapus atau men-takedownunggahan dia yang menyatakan duka cita pada petinggi Hamas, Ismail Haniyeh.

Juru bicara Meta menyebut pihaknya meminta maaf atas "kesalahan operasional", dan menambahkan bahwa konten tersebut telah dipulihkan dengan "label berita yang benar."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meta menggunakan kombinasi deteksi otomatis dan tinjauan manusia untuk menghapus atau memberi label pada visual grafis.

Anwar sebelumnya memposting sebuah rekaman video panggilan teleponnya dengan seorang pejabat Hamas untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Haniyeh di Facebook dan Instagram pada 31 Juli. Dia juga mengunggah sebuah foto dari pertemuan terakhirnya dengan Haniyeh di Qatar pada Mei, bersama dengan pesan belasungkawa.

Penghapusan unggahan ini adalah insiden kedua yang dialami Meta dengan pemerintah Malaysia, yang menyebut hal ini sebagai penghapusan unggahan yang tidak adil, diskriminatif, dan merupakan penindasan terhadap kebebasan berbicara.

Selain insiden di Malaysia, Meta juga menghadapi masalah pemblokiran Instagram di Turki. Turki memutuskan memblokir Instagram imbas penghapusan sepihak setiap unggahan berisi pesan belasungkawa terhadap kematian Haniyeh.

Lihat Juga :
Meta Akhirnya Buka Suara Soal Pemblokiran Instagram di Turki

Pada hari pembunuhan Haniyeh di Teheran, Iran, kepala komunikasi kepresidenan Turki, Fahrettin Altun, mengkritik Instagram atas tuduhan "penyensoran" terhadap larangan atas unggahan belasungkawa untuk pemimpin Hamas itu.

Merespons gejolak di Turki ini, pihak Meta mengaku terus berupaya memulihkan layanannya.

"Sebagai akibat dari pemblokiran Instagram di Turki, jutaan orang kehilangan cara sehari-hari mereka untuk terhubung dengan keluarga dan teman, dan bisnis tidak lagi dapat menjangkau pelanggan mereka dengan cara yang sama," kata juru bicara Meta.

"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk memulihkan layanan kami," imbuh dia.

Malaysia dan Turki, dua negara yang mayoritas penduduknya Muslim mendukung perjuangan Palestina.

Malaysia bahkan telah memperingatkan bahwa tindakan tegas dapat diambil terhadap Meta dan perusahaan media sosial lainnya jika mereka memblokir konten pro-Palestina di platform mereka.

Anwar Ibrahim dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sejak lama menunjukkan advokasinya atas perjuangan Palestina melawan Israel, termasuk organisasi yang memimpin di Gaza, Hamas.

Sebaliknya, Meta dan Zuckerberg dituding sejak dahulu kala menunjukkan dukungan terhadap Israel, termasuk lewat kebijakan konten di media-media sosial di bawahnya, seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Threads.

[Gambas:Video CNN]



(tim/dmi)

Previous article:erek erek ayam betina

Next article:apa agama marselino ferdinan