buku mimpi babi

buku mimpi babi,gambar binatang togel 1 sampai 100,buku mimpi babiJakarta, CNN Indonesia--

Usai jadi teka-teki selama 843 tahun, ledakan bintang atau supernovapada 1181 yang meninggalkan jejak cahaya berbulan-bulan di langitmalam akhirnya terpecahkan.

Ketika itu, objek yang mencolok tersebut tampak seterang Saturnus di sekitar konstelasi Cassiopeia. Sejarah China dan Jepang mencatatnya sebagai "bintang tamu."

Para astronom China menggunakan istilah ini untuk menandakan objek sementara di langit, sering kali berupa komet atau supernova, yang merupakan ledakan dahsyat bintang di akhir masa hidupnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim peneliti membandingkan model tersebut dengan pengamatan teleskop arsip terhadap nebulanya (awan gas dan debu raksasa) yang terlihat hingga hari ini, yang merupakan sisa dari peristiwa monumental tersebut.

Para peneliti mengatakan analisis tersebut menyebut SN 1181 termasuk dalam kelas supernova langka yang disebut Tipe Iax.

Lihat Juga :
Cara Lihat Ledakan Bintang Nova, Kesempatan Sekali Seumur Hidup

Keunikannya adalah semburan termonuklir yang bisa jadi merupakan hasil dari bukan hanya satu, tetapi dua bintang katai putih (white dwarf, bintang mati yang padat yang telah menghabiskan bahan bakar nuklirnya).

Keduanya bertabrakan hebat tetapi gagal meledak sepenuhnya, menyisakan "bintang zombie."

"Ada 20 atau 30 kandidat supernova Tipe Iax," kata Takatoshi Ko, penulis utama studi yang dipublikasikan pada 5 Juli di The Astrophysical Journal, dikutip dari CNN.

"Namun ini adalah satu-satunya yang kita ketahui di galaksi kita sendiri," lanjutnya yang merupakan mahasiswa doktoral bidang astronomi di University of Tokyo.

Studi tersebut juga menemukan bahwa, secara tidak dapat dijelaskan, angin bintang berkecepatan tinggi, yang terdeteksi dalam studi sebelumnya, mulai bertiup dari permukaan bintang zombie tersebut sekitar 20 tahun yang lalu.

Pengungkapan mekanisme di balik peristiwa supernova ini, kata para ahli, dapat membantu para astronom untuk lebih memahami kehidupan dan kematian bintang serta bagaimana bintang berkontribusi pada pembentukan planet.

Ledakan supernova yang gagal

Pada 2021 Albert Zijlstra, seorang profesor astrofisika di University of Manchester, Inggris, melakukan pelacakan kembali bintang tersebut ke sebuah nebula di konstelasi Cassiopeia.

Astronom amatir Dana Patchick menemukan nebula itu pada 2013 saat menelusuri arsip Wide-Field Infrared Survey Explorer atau WISE milik NASA. Namun Zijlstra, yang tidak terlibat dalam studi baru itu, adalah orang pertama yang menghubungkannya dengan SN 1181.

"Selama (puncak) Covid, saya menghabiskan sore yang tenang dan duduk di rumah," kata Zijlstra.

"Saya mencocokkan supernova dengan nebula menggunakan catatan dari katalog China kuno. Saya pikir itu sekarang sudah diterima secara umum - banyak orang telah melihatnya dan mereka setuju bahwa itu tampaknya benar. Ini adalah sisa dari supernova itu."

Lihat Juga :
Planet Liar 4 Kali Jupiter Bergerak Tanpa Orbit di Bima Sakti, Bahaya?

Nebula itu berjarak sekitar 7.000 tahun cahaya dari Bumi, dan pusatnya punya objek seukuran Bumi yang berputar cepat yang disebut katai putih. Fitur ini tidak biasa untuk sisa supernova karena ledakan itu seharusnya melenyapkan katai putih itu.

Zijlstra dan rekan penulisnya menulis sebuah studi pada September 2021 tentang penemuan ini. Laporan tersebut menunjukkan SN 1181 mungkin termasuk dalam kategori supernova Tipe Iax yang sulit dipahami karena keberadaan katai putih "zombie" ini.

Dalam supernova Tipe Ia yang lebih umum, katai putih yang terbentuk ketika bintang seperti Matahari telah menghabiskan bahan bakarnya mulai mengumpulkan material dari bintang terdekat lainnya.

Banyak bintang ada dalam pasangan, atau sistem biner, tidak seperti Matahari. Katai putih mengumpulkan material hingga runtuh karena gravitasinya sendiri, memicu kembali fusi nuklir dengan ledakan besar yang menciptakan salah satu objek paling terang di alam semesta.

Lihat Juga :
Air Ditemukan di Planet Luar Tata Surya, Suhunya 427 Derajat C

Tipe Iax yang lebih langka adalah skenario di mana ledakan ini, karena suatu alasan, terhenti.

"Salah satu kemungkinan adalah bahwa Tipe Iax bukanlah ledakan, tetapi penggabungan dua katai putih," kata Zijlstra. "Keduanya bersatu, saling bertabrakan dengan kecepatan penuh, dan itu dapat menghasilkan banyak energi. Energi itu menyebabkan kecerahan supernova yang tiba-tiba."

Tabrakan besar itu mungkin menjelaskan aspek aneh lain dari bintang zombi SN 1181. Bintang itu tidak mengandung hidrogen atau helium, yang sangat tidak biasa di luar angkasa, kata Zijlstra.

"Sekitar 90 persen alam semesta terdiri dari hidrogen dan sisanya hampir seluruhnya helium. Segala sesuatu yang lain cukup langka," katanya.

"Anda perlu mencari 10.000 atom sebelum menemukan satu yang bukan hidrogen atau helium. Namun, bintang kita (Matahari) hanya memiliki [terutama] itu. Jadi, jelas, sesuatu yang ekstrem telah terjadi pada [bintang zombie]."

Angin bintang

Berbekal pengetahuan tentang tempat mencari SN 1181, dan dugaan bahwa itu bisa jadi sisa Tipe Iax, Ko dan rekan-rekannya mulai bekerja untuk mengungkap rahasia yang tersisa.

"Dengan melacak evolusi waktu sisa secara akurat, kami dapat memperoleh sifat-sifat terperinci ledakan SN 1181 untuk pertama kalinya. Kami mengonfirmasi bahwa sifat-sifat terperinci ini konsisten dengan supernova Tipe Iax," kata Ko.

Analisis Ko menunjukkan dua wilayah guncangan berbeda membentuk sisa-sisa SN 1181. Wilayah guncangan luar terbentuk ketika material dikeluarkan oleh ledakan supernova dan bertemu dengan ruang antarbintang (wilayah yang tak terpengaruh gravitasi bintang).

Wilayah guncangan dalam yang lebih baru lebih sulit dijelaskan. Penelitian menunjukkan wilayah ini mungkin merupakan tanda bahwa bintang tersebut mulai terbakar lagi, berabad-abad setelah ledakan, yang mengarah pada penemuan yang mengejutkan.

Lihat Juga :
Data Gempa Ungkap Cadangan Air Raksasa 20 Km di Bawah Tanah Mars

"Angin bintang berkecepatan tinggi tampaknya mulai bertiup dari permukaan bintang hanya 20 hingga 30 tahun yang lalu," ungkap Ko.

Biasanya, aliran partikel cepat yang disebut para astronom sebagai angin bintang ini seharusnya bertiup dari katai putih sebagai produk sampingan dari perputaran cepat bintang tepat setelah ledakan supernova.

"Kami tidak sepenuhnya memahami mengapa bintang itu menyala kembali dan angin bintang dimulai baru-baru ini," kata Ko.

"Kami berteori bahwa bintang itu menyala kembali karena SN 1181 adalah supernova Tipe Iax, yang merupakan ledakan tidak lengkap. Akibatnya, material yang dikeluarkan oleh ledakan itu tidak lepas sepenuhnya dan tetap berada dalam pengaruh gravitasi katai putih pusat. Material ini akhirnya dapat bertambah ke katai putih karena gravitasinya, yang menyebabkannya menyala kembali."

Namun, Zijlstra mencatat, teori itu bertentangan dengan pengamatan yang menunjukkan kecerahan bintang telah meredup selama seabad terakhir.

"Tidak jelas bagaimana itu berhubungan dengan angin yang menyala," katanya. "Saya berharap bintang itu menjadi lebih terang daripada memudar."

Lihat Juga :
Saturnus Lempar Komet ke Luar Tata Surya, Kecepatannya 10 Ribu Km/jam

Para peneliti tengah mempersiapkan pengamatan lebih lanjut terhadap SN 1181 dengan dua instrumen yang belum pernah mereka gunakan: Very Large Array of radio telescopes di New Mexico dan Subaru Telescope di Hawaii.

Penelitian ini, kata Ko, akan membantu menginformasikan pengetahuan para ilmuwan tentang semua supernova. Objek seperti SN 1181 juga penting dalam pembentukan banyak unsur yang juga membentuk Bumi.

"Peristiwa yang sangat energik ini dapat membentuk unsur-unsur yang lebih berat daripada besi, seperti tanah jarang," kata Zijlstra.

"Sangat berharga untuk memiliki contoh peristiwa seperti itu dari 1.000 tahun yang lalu di mana kita masih dapat melihat material yang terlontar, dan mungkin di masa mendatang kita dapat melihat dengan tepat unsur-unsur mana yang terbentuk dalam peristiwa tersebut."

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Previous article:rtp xx1toto

Next article:gambar pak tuntung