situs epicwin138

situs epicwin138,emas grafik,situs epicwin138Jakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk Israelyang menyerang Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza, Palestina, pada hari ini, Rabu (15/11).

Yordania mengatakan Israel telah melanggar Konvensi Jenewa 1949 tentang Perlindungan Warga Sipil saat memutuskan untuk menerobos masuk rumah sakit tersebut.

"Kementerian Luar Negeri dan Urusan Ekspatriat mengutuk penyerbuan Rumah Sakit Al Shifa di Gaza yang diduduki pasukan Israel sebagai pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional, khususnya Konvensi Jenewa 1949 tentang Perlindungan Penduduk Sipil dalam Situasi Perang," kata Kemenlu Yordania dalam pernyataan tertulis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah sakit itu juga menampung ribuan warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal sekaligus mencari tempat berlindung. Namun, RS Al Shifa mengalami krisis bahan bakar dan listrik dalam beberapa hari ini.

Banner artikel Ceasefirenow

Yordania pun mengatakan Israel bertanggung jawab atas keselamatan semua orang yang berada dalam RS Al Shifa saat pasukan militer merangsek masuk.

"Israel bertanggung jawab atas keselamatan warga sipil dan tenaga medis yang bekerja," sambungnya dalam pernyataan lewat X (dulu Twitter).

[Gambas:Twitter]



Pasukan Israel dilaporkan menerobos masuk kompleks Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza pada Rabu (15/11) pagi waktu Palestina.

Rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu telah terisolasi akibat gempuran Israel di sekitar kompleks RS tersebut sejak akhir pekan lalu.

Pilihan Redaksi
  • Netanyahu Damprat PM Kanada usai Sebut Israel Bunuh Sipil
  • AS Diam-diam Gelontorkan Lebih Banyak Amunisi dan Rudal ke Israel
  • Massa Demo Pro-Israel di AS Diduga Terima Bayaran Rp3,8 Juta per Orang

Pasukan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) juga telah menggerebek gedung-gedung utama RS Al Shifa, termasuk ruang bawah tanah. Pasukan itu menginterogasi dokter hingga pasien di RS tersebut.

Dalam laporan Al Jazeera, tentara Israel disebut menggeledah unit gawat darurat, departemen bedah khusus, hingga ruangan bersalin. Aksi Israel ini bahkan dikawal dengan senjata berat hingga tank.

Selama berada di dalam gedung rumah sakit, tentara Israel melakukan operasi pencarian di ruangan kamar demi kamar, koridor demi koridor, bahkan menginterogasi dokter dan staf medis satu per satu.

Tentara Israel juga mendirikan pos pemeriksaan elektronik [metal detector] di beberapa pintu gedung utama rumah sakit dan memanggil orang-orang yang masuk baik itu tim medis, pasien, atau korban luka, untuk melalui pos pemeriksaan itu untuk diinterogasi.

Israel melancarkan penyerbuan ini dengan dalih dan klaim bahwa RS terbesar di Jalur Gaza itu digunakan milisi Hamas sebagai pusat komando dan operasional. Namun, sejauh ini belum ada bukti yang membuktikan klaim itu.

Lihat Juga :
Gaza Diguyur Hujan Lebat, Warga Terancam Banjir dan Terkena Penyakit

Hingga Senin (13/11), korban tewas akibat agresi Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu telah mencapai 11.240 orang.

Sebanyak 4.630 dari total korban tewas tersebut merupakan anak-anak, dan 3.130 lainnya merupakan perempuan.

(pra/pra)