omutogel login link alternatif login alternatif

omutogel login link alternatif login alternatif,gopektoto,omutogel login link alternatif login alternatifJakarta, CNN Indonesia--

Danau di Afrika berpotensi jadi 'bom waktu' alami yang bisa menghasilkan ledakan besar potensial merusak Bumi danmembahayakan warga di sekitarnya.

Danau tersebut adalah Danau Kivu, di Republik Demokratik Kongo. Situs ini merupakan badan air raksasa yang dipenuhi dengan karbon dioksida (CO2) dan metana di kedalamannya sehingga bisa meledak tanpa peringatan.

Dua danau lain di Afrika memiliki kandungan kimia yang sama mematikannya adalah Danau Nyos dan Monoun di Kamerun. Keduanya diketahui pernah meledak dalam 40 tahun terakhir, dan menewaskan hampir 1.800 orang dan ribuan hewan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di celah tersebut, lempeng tektonik Somalia bergerak ke arah timur dan menjauh dari bagian benua lainnya di lempeng Nubia atau yang juga dikenal lempeng Afrika.

Pergerakan ini menyebabkan aktivitas vulkanik dan seismik di wilayah tersebut, yang dapat menyalurkan gas dari dalam kerak bumi ke permukaan dan ke kedalaman Danau Kivu.

Dikutip dari LiveScience, Danau Kivu jauh lebih besar daripada Danau Nyos atau Danau Monoun, dengan panjang 90 kilometer, lebar 50 kilometer, dan kedalaman hingga 475 meter.

Lihat Juga :
Ahli Bongkar Bukti-bukti Cuaca Bumi Makin 'Aneh' akibat Krisis Iklim

Sergei Katsev, seorang profesor limnologi fisik dan geokimia di Universitas Minnesota Duluth, mengatakan danau ini memiliki struktur berlapis yang tidak biasa, dengan hanya 60 meter air bagian atas yang bercampur secara teratur, sedangkan lapisan bawahnya tetap terisi CO2 dan metana.

Pemisahan ini berarti CO2 dan metana yang keluar dari dasar danau terperangkap dan terakumulasi di lapisan bawah, sedalam 260 meter ke bawah.

Katsev menyebut sekitar 300 kilometer kubik CO2 dan 60 kilometer kubik metana berada di dasar Danau Kivu. Ia mengatakan gas tersebut yang tercampur dengan gas hidrogen sulfida dari kedalaman kerak Bumi.

Menurutnya, campuran beracun ini dapat segera meledak dan berdampak pada wilayah sekitarnya yang padat penduduk.

Lihat Juga :
Pecah Rekor, 21 Juli 2024 jadi Hari Terpanas Dunia Sepanjang Sejarah

Philip Morkel, insinyur dan pendiri Hydragas Energy, sebuah perusahaan yang berbasis di Kanada yang berencana mengekstraksi metana dari Danau Kivu untuk menghasilkan listrik.

Ledakan nantinya akan melepaskan awan gas besar yang akan menggantung di atas danau selama berhari-hari hingga berminggu-minggu dan akhirnya menghilang ke atmosfer.

"Ketika danau mencapai tingkat kejenuhan 100 persen [di lapisan bawah], dan saat ini sudah mencapai lebih dari 60 persen, danau akan meletus secara spontan," kata Morkel.

Pada saat itu, katanya, danau tersebut dapat melepaskan gas setara dengan 5 persen emisi gas rumah kaca global tahunan dalam satu hari. Jumlah korban jiwa dari ledakan semacam itu juga disebut akan sangat mengejutkan.

Saat ini diketahui sekitar 2 juta orang tinggal di tepi Danau Kivu, dan Morkel mengatakan jika ada orang yang berada di dalam awan itu, hanya butuh waktu satu menit untuk membunuh mereka.

Meski para ilmuwan dapat melacak berapa banyak gas yang terperangkap di dalam danau dan dengan demikian memperkirakan risiko ledakan, tetapi faktor-faktor lain yang kurang dapat diprediksi juga dapat memicu bencana.

Sebagai contoh, gempa bumi atau intrusi lava yang tiba-tiba dapat mengguncang lapisan danau dan menyebabkan letusan. Risiko juga disebut bisa datang dari upaya untuk memompa metana dari danau.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)

Previous article:kode alam 44

Next article:mpo8080 login