bolasiar nobartv

bolasiar nobartv,arwanatoto 24,bolasiar nobartvJakarta, CNN Indonesia--

Joy kewalahan mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Dia harus membuat konten dan kegiatan pemasaran di media sosial untuk sembilan merek, namun minim bimbingan mentor di tempat kerja.

"[Ini seperti] eksploitasi anak magang," kata mahasiswa yang tak ingin disebutkan nama aslinya itu kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/8).

Kegiatan magang ini salah satu bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahasiswa yang mengambil program studi Ilmu Komunikasi itu mendapat posisi magang sebagai marketing communication (marcom) di startup tersebut.

Lihat Juga :
Azyumardi di DPR: Kampus Merdeka Baru Sampai Jargon

Awalnya dia berharap bisa menambah pengalaman sebelum benar-benar masuk ke dunia kerja. Namun magang yang dia ikuti tak seperti yang dibayangkan.

Dia merasa keberatan dengan beban kerja yang diberikan. Sama seperti karyawan yang digaji oleh perusahaan tersebut, dia bekerja dari pukul sembilan pagi hingga enam petang pada Senin sampai Jumat. Bedanya, dia tidak diberi upah.

"Ternyata pas magang, aku sama temen-temenku ngerasainbanget, kita beneran dijadiin buruh gratis karena kan mitra enggak ngegaji kita ya, itu puredari Kemendikbud," ucap dia.

Selama magang, dia bersama tim divisi harus mencari ide dan membuat konten sendiri. Sementara, mentor dari perusahaan yang ditugasi untuk membimbing mereka, kata Joy, lepas tangan.

Padahal, menurutnya, mentor mahasiswa magang mendapat honor dari Kemendikbudristek Rp7 juta per bulan.

"Tugas aku tuh bikin konten dan campaignya tapi proses acc (accord/persetujuan) kerjaannya tuh susah banget karena mentor aku (leader marcom) itu kayak suka ghostinggitu deh hilang-hilangan, dan anak magangnya beneran dilepas banget, enggak diarahin apapun," ujarnya.

Berdasarkan publikasi Kemendikbud di laman resminya, tertuang aturan bahwa honor mentor yang diberikan pemerintah yaitu Rp300 ribu per jam dan maksimal Rp7 juta per bulan.

Namun aturan itu berubah sejak awal 2023, honor mentor ditiadakan hingga sekarang.

"Ini sudah tidak berlaku sejak 2023," kata Kepala Program MSIB, Wachyu Hari Haji kepada CNNIndonesia.com. Dia enggan menjelaskan alasan honor mentor dihapus pada tahun lalu.

Berbeda dengan honor mentor, mahasiswa magang mendapat bantuan biaya hidup (BBH) dari Kemendikbud mulai Rp1,2 juta hingga Rp2,8 juta per bulan.

Tercatat sebanyak 27.952 mahasiswa dari 648 perguruan tinggi mengikuti program magang MSIB angkatan ketiga. Dengan jumlah itu, pemerintah diperkirakan menggelontorkan anggaran untuk bantuan biaya hidup mahasiswa magang angkatan tersebut antara Rp33,5 miliar hingga Rp78,2 miliar.

Menurut Joy, pembayaran bantuan tersebut diberikan setiap tiga bulan sekali. Dengan skema pembayaran tersebut, dia harus merogoh kocek pribadi untuk biaya transportasi bolak-balik ke tempat magang.

"Masalah uang saku sih itu lama banget turunnya, 2-3 bulan sekali. Jadi pakai uang pribadi dulu," ucapnya.

Menurutnya, jumlah mahasiswa magang di perusahaan itu lebih banyak daripada total karyawannya.

"Jadi mereka memberdayakan anak magang. Mereka hirebanyak banget [anak magang]," katanya.

Joy mengungkapkan mahasiswa magang lainnya ada yang menanggung beban kerja lebih berat. Mereka berada di posisi desainer dan Key Opinion Leader (KOL).

"Apalagi anak design[capek banget]. Mereka harus staydi kantor kalolembur," ucapnya.

Lihat Juga :
ANALISISKritik Magang Kampus Merdeka, Layakkah Dipertahankan?

Ketika Joy mengakhiri program MSIB, dia merasa tak puas dengan hasil kerjanya untuk dimasukkan sebagai portofolio.

"Karena mentornya makan gaji buta, kita jadi enggak ada portofolio yang bagus," keluhnya.

Kini dia telah lulus kuliah namun tak yakin segera mendapatkan pekerjaan meskipun sudah mempunyai pengalaman magang selama setengah tahun.

Dia berharap Kemendikbudristek memonitor dan mengevaluasi ketat perusahaan yang menjadi mitra MSIB. Dia berharap tak ada lagi mahasiswa yang diperlakukan seperti dirinya oleh mitra MSIB.

"Kemdikbud tuh harusnya evaluasi, harus mantau, kasih lah kita ruang feedbackdari apa yang kita rasain pas magang. Kita kasihan sama angkatan selanjutnya," ucap dia.

Tempat Joy magang, Malam Minggu Group menanggapi sejumlah keluhan, termasuk beban kerja yang dianggap berlebihan.

Bos Malam Minggu Group, Michael Kusuma menilai beban kerja yang diberikan kepada mahasiswa masih sesuai ketentuan. Sebab, kata dia, program MSIB memang mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja.

"Mungkin teman-teman mahasiswa agak kaget dengan dunia kerja ternyata enggak kayak dunia kampus," kata Michael ketika ditemui di kantornya, Ruko Savia, Nusa Loka BSD, Kota Tangerang Selatan, Kamis (8/8).

Perusahaan yang berdiri sejak 2018 ini menjadi mitra program MSIB pada 2022 hingga 2023. Saat itu mereka menampung 55 mahasiswa magang pada angkatan ketiga. Sementara total karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut berjumlah 30 orang.

Michael menjelaskan setiap mahasiswa diberikan bimbingan oleh mentor. Mentoring itu disesuaikan dengan divisi masing-masing, termasuk bagian marketing communication.

"Sesi mentoring pasti ada. Tujuh mahasiswa dipegang satu mentor. Biasanya kami online dan offline," katanya.

Michael pun membenarkan bahwa setiap mentor mendapatkan honor dari pemerintah. Namun dia tak menyebutkan jumlahnya. "Kalau enggak salah pernah ada (honor mentor)," ujarnya.

Di tengah keluhan tersebut, menurut Michael, hasil kerja mahasiswa cukup baik selama mengikuti magang. Hanya saja, dunia kerja dan kampus jauh berbeda.

Biaya hidup terlambat

Priska, peserta MSIB angkatan 6 tahun 2024 terbilang lebih mujur. Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu magang di sebuah toko waralaba di Jakarta.

Dia tidak mempunyai masalah dengan mitra MSIB tempatnya magang. Namun, bantuan biaya hidup yang harus dia dapatkan kerap telat pembayarannya. Imbasnya, dia harus mengeluarkan uang dari sakunya untuk sementara hingga dana tersebut cair.

"Paling kendalanya kalo uploadbukti mobilisasi, terus uploadlaporan akhir kemarin juga ada beberapa yang lama di-acc-nya jadi nunggu sertifikatnya lama," kata Priska.

"Mungkin permasalahan turun BBH," imbuhnya.

Lihat Juga :
Kemdikbud Buka Suara Soal Telat Bayar Uang Saku Magang Kampus Merdeka

Priska ikut magang MSIB saat mengampu kuliah semester delapan. Dia menjalani kegiatan magang itu sambil mengerjakan skripsi.

Program MSIB ini sebenarnya sudah bisa diambil dari semester enam. Namun saat itu, kampusnya melakukan kesalahan dalam menyediakan berkas administrasi.

Dia juga tidak bisa mengikuti MSIB di semester tujuh lantaran harus mengikuti program magang wajib mengajar dari kampus. Sebab, program studi yang diambil Priska adalah Pendidikan IPS.

Oleh sebab itu dia harus memecah konsentrasinya di semester delapan untuk magang. Tantangan lainnya, dia harus mempelajari hal baru di tempat magangnya. Sebab, penempatan posisi yang diterimanya tidak berkaitan dengan program studi yang diampunya.

"Aku di SOP Operation. Aku jobdesk-nya buat materi sosialisasi SOP (PPT), bikin bank soal dari SOP tersebut sama bikin text to voicebuat voice overdi website SOP-nya," ucap dia.

"Aku pikir kita bakalan diajarin cara buat dan nyusunSOP-nya. Tapi ternyata enggak. Tapi lumayan aku jadi ada pengalaman kerja di luar bidang pendidikan," kata mahasiswa calon guru tersebut.

Hampir di setiap angkatan, permasalahan terkait MSIB ini selalu ada. Terbaru, Kemendikbudristek mengubah jadwal pelaksanaan MSIB menjadi mundur. Hal ini membuat mahasiswa ketar-ketir karena takut mengganggu mata kuliah yang harus diambil di semester berikutnya, seperti skripsi.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memberi sambutan pada perayaan puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2023 dengan tema Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memberi sambutan pada perayaan puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2023. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Penjelasan Kemendikbud

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim pada 2020. Adapun MSIB sendiri diluncurkan pada 2021.

Magang dalam program ini diawasi langsung oleh Kemendikbudristek selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang praktik kerja di industri yang diminati mahasiswa.

Salah satu ketentuannya yaitu, mahasiswa diharapkan menjalani program secara penuh waktu (fulltime) dan berkomitmen menyelesaikan MSIB hingga selesai.

Jumlah mahasiswa peserta magang MSIB selalu bertambah setiap angkatan. Pada angkatan pertama 2021 tercatat 13.272 mahasiswa, kemudian meningkat pada angkatan ketiga sebanyak 27.952, lalu 47.984 mahasiswa magang MSIB angkatan keenam 2024.

Nadiem mengklaim MSIB bukan program magang biasa. Dia menyebut mitra industri yang menjadi rekanan MSIB adalah perusahaan dan organisasi kelas dunia yang sudah terjamin kredibilitasnya, sehingga mahasiswa mendapatkan bimbingan (mentoring) dari para ahli yang berpengalaman.

"Ketika kami meluncurkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), saya berpesan kepada para mahasiswa untuk menghadapi tantangan di lautan dunia nyata," kata Nadiem Sosialisasi Program MSIB Angkatan 3 secara daring, Selasa (31/5/2022).

Baca halaman berikutnya: Mitra Eksploitatif Tak Akan Dilibatkan Lagi

Wachyu Hari Haji menjelaskan salah satu latar belakang MSIByaitu memberikan pengalaman mahasiswa di dunia industri sebagai bekal setelah lulus. Harapannya, jumlah pengangguran terdidik menjadi berkurang.

"MSIB ini sebenarnya dasarnya itu melihat banyak pengangguran terdidik. Alumni-alumni dari perguruan tinggi yang belum bekerja. Waktu itu memang ketemu dengan praktisi-praktisi dengan pengusaha kita diskusi masukannya adalah pengennyaitu mahasiswa belajar langsung di industri aja dengan cara magang," ujar Wachyu.

Dia mengatakan mitra yang ingin melakukan kerja sama dalam program MSIB diseleksi secara ketat. Setiap perusahaan yang ingin menjadi mitra harus mempunyai skema kegiatan apa saja yang akan diberikan kepada mahasiswa magang.

Setelah itu, kata dia, skema tadi akan ditinjau ulang oleh praktisi atau dosen yang ditunjuk. Lalu, dinilai apakah kegiatan yang akan diberikan kepada mahasiswa magang itu bisa direkognisi ke 20 SKS.

"Kalau sudah [memenuhi kriteria] baru diumumkan perusahaan-perusahaan mana yang jadi mitra atau yang menerima magang buat mahasiswa," katanya.

Lihat Juga :
Kemendikbud Pastikan Program Kampus Merdeka Tetap Berjalan

Wachyu mengatakan seleksi yang ketat harus dilakukan terhadap mitra.

Dia tidak mau mahasiswa magang hanya disuruh membuat kopi atau teh saja, sedangkan ilmunya tidak diterapkan. Dia pun mengingatkan agar mahasiswa bisa belajar dan beradaptasi dengan dunia industri.

"Mahasiswa pada saat magang kadang berpikir kalau dia kuliah. Jadi dia di sana magang tapi berpikirnya kuliah. Kalau kuliah kan metodenya ketemu dosen terus diajarin. Tapi kalau saat kerja kan enggak bisa gitu. Mahasiswa mindset-nya belum berubah, itu yang membuat mahasiswa ngerasaenggak adil," tuturnya.

Wachyu tak menampik ada beberapa temuan mitra yang memberikan penugasan berlebihan terhadap mahasiswa magang. Dia menyebut mitra yang melakukan hal tersebut dipastikan tidak akan dilibatkan dalam MSIB berikutnya.

"Saya tidak menampik ada juga yang bener-bener mahasiswa ada kesan eksploitasi karena ada juga perusahaan yang terpaksa kita alihkan kerja samanya," kata Wachyu.

"Misal MSIB 5 ada laporan kayak gini gini akhirnya kita kumpulkan mahasiswanya setelah itu kita kumpulkan mitranya dan kita putuskan kita enggak mau kerja sama lagi. Bahasanya bukan diberhentikan ya, tapi bahasanya sudah habis enggak boleh ikut lagi, jadi MSIB berikutnya kita enggak libatkan," imbuhnya.

Onboarding Kampus MerdekaMahasiswa mengikuti orientasi Kampus Merdeka. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Terkait keterlambatan pencairan bantuan biaya hidup, Wachyu mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan hal itu terjadi. Menurutnya, mekanisme pencairan BBH tidak bisa dilakukan sekaligus terhadap semua mahasiswa.

Belum lagi, kata Wachyu, permasalahannya kerap kali ada di data yang diinput oleh mahasiswa. Dia mengatakan banyak temuan bahwa rekening yang didaftarkan sudah tak aktif.

"Proses di pemerintahan kan ada tahapan yang harus dilalui dan tahapan-tahapan itu harus diikuti. Misal ada pencairan dana hidup untuk banyak mahasiswa itu kan prosesnya enggak cuma sekali karena kan pencairan itu modelnya gelondongan," ujar Wachyu.

"Jadi misalnya 1.000 mahasiswa diproses cuma kadang kan ada satu masalah entah nomor rekeningnya enggak aktif," ujar dosen Binus University itu.

Diklaim lebih cepat dapat kerja

Terlepas dari semua itu, Wachyu mengklaim program MSIB sudah mulai membuahkan hasil untuk mengurangi pengangguran terdidik. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh pihaknya, mahasiswa yang baru lulus kuliah (fresh graduate) menjadi lebih cepat mendapatkan pekerjaan.

Sebelum ada program MSIB, kata Wachyu, rata-rata fresh graduatemendapatkan pekerjaan setelah empat bulan dinyatakan lulus. Sementara itu, Wachyu menyebut kini fresh graduaterata-rata mendapat kerja setelah 1-3 bulan usai lulus.

Dia juga mengeklaim fresh graduatealumni MSIB rata-rata mendapat upah lebih tinggi karena dianggap sudah mempunyai kompetensi mumpuni.

"Gajinya mereka juga ternyata lebih tinggi dari rata-rata nasional baru bekerja jadi kalau alumni baru bekerja itu pada saat penerimaan gaji pertama itu biasanya enggak 100 persen. Nanti ada UMP 80 persen karena statusnya masih baru atau training," ujarnya.

"Mahasiswa yang ikut program ini malah lebih dari UMP rata-rata gajinya. Ini ada peningkatan dan hasil signifikan makanya program ini terus didorong," imbuhnya.

INSERT - Kampus Merdeka Kurangi Pengangguran?INSERT - Kampus Merdeka Kurangi Pengangguran? (CNN Indonesia/Agder Maulana)

Alumni MSIB sulit dapat kerja

Klaim Wachyu terbantahkan oleh pengalaman alumni program MSIB. Uli, bukan nama sebenarnya, mengikuti MSIB angkatan 3 atau 2022 di salah satu startup di Jakarta.

Selama magang, dia ditempatkan di divisi marcom. Seperti mahasiswa lainnya, saat itu Uli magang selama kurang lebih enam bulan. Perempuan asal Medan itu kemudian lulus akhir 2023. Hingga saat ini dia belum mendapatkan pekerjaan tetap.

Uli merasa kesulitan memperoleh pekerjaan. Meskipun dia berkali-kali mengirim lamaran ke beberapa perusahaan.

"Kalau kesulitan mencari kerja jujur iya, apalagi di kota gede kayak Jakarta ini dan aku yang sebagai perantau ngerasainbanget nyarikerja di Jakarta susah banget," ujarnya.

"Menurutku enggak ngaruhbanget meski sudah pernah joinMSIB jadi makin mudah dapetkerja, he-he-he balik lagi ke individunya masing-masing sih," imbuhnya.

Lihat Juga :
1.047 Mahasiswa Korban Magang Palsu ke Jerman Sudah Dipulangkan ke RI

Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS), jumlah pengangguran terbuka lulusan universitas pada Agustus 2020 sebanyak 999.543 orang.

Jumlah pengangguran lulusan universitas memang mengalami penurunan pada 2021. Per Agustus tahun itu, BPS mencatat 884.769 pengangguran lulusan universitas. Pada tahun 2021 inilah program MISB pertama kali diselenggarakan.

Jumlah pengangguran lulusan universitas ini kembali turun per Februari 2022 menjadi 673.485 orang. Namun, kembali bertambah pada Agustus 2022 menjadi 753.732 orang.

Per Februari 2023 kembali mengalami kenaikan jumlah pengangguran lulusan universitas menjadi 787.973 orang. Kemudian, per Agustus 2023 jumlahnya mengalami kenaikan menjadi 871.860.

Jika dikonversi ke dalam persentase, pengangguran lulusan universitas masih menyumbang 12,12 persen dari total jumlah pengangguran terbuka secara umum yakni 7.194.862 orang.

Catatan kritis pakar pendidikan

Pakar Pendidikan dari Universitas Negeri Semarang (Unes) Edi Subkhan menilai program MBKM, termasuk MSIB secara konsep sudah cukup bagus. Salah satunya mempermudah mahasiswa mendapatkan tempat magang karena disediakan wadahnya oleh Kemendikbudristek.

Namun, dia memberikan sejumlah catatan terkait implementasi program tersebut. Pertama, Edi menilai program magang ini akan menambah kompetensi praktis mahasiswa. Namun, di sisi lain juga berpotensi mengurangi kompetensi akademis, salah satunya riset.

Edi menjelaskan tidak semua mata kuliah bisa digantikan dengan praktik magang. Dia mengingatkan hakikat pendidikan bukan hanya untuk mendapatkan pekerjaan.

"Ada berapa kompetensi atau mata kuliah yang tidak dipelajari dengan baik dan akhirnya hasilnya tidak bisa memuaskan untuk menunjang kompetensi mahasiswa tersebut," kata Edi.

"Mahasiswa itu kemudian punya perspektif kuat terkait kerja, tapi kemudian lemah terkait riset," imbuhnya.

Kedua, banyak mahasiswa yang magang tidak sesuai dengan prodi yang diambilnya. Edi memahami, hal ini bisa membuat mahasiswa mendapatkan pengetahuan lain di luar prodinya.

Namun, hal itu juga menyebabkan ilmu yang seharusnya dipelajari dalam mata kuliah di prodi mahasiswa jadi tertinggalkan.

Lihat Juga :
Kemendikbudristek Respons Rumor Kampus Merdeka Bakal Disetop

Selain itu, dia juga menyebut tugas dosen menjadi bertambah. "Peran dosen jadi harus mengelola program ini dan jadi makin banyak perannya," ucapnya.

"Misalkan jadi pendamping, masukkan data, dan itu terseparatisasi, jadi kayak turunin ke data ini, jadi banyak terkait itu. Kalau yang paling krusial, ya yang tadi terkait penempatan mahasiswa di tempat yang enggak sesuai itu jomplang," imbuhnya.

Ketiga, masih ada program MBKM yang sulit untuk diakses oleh sebagian kalangan dengan kemampuan finansial sulit. Salah satunya program MBKM terkait Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA).

IISMA merupakan skema beasiswa dari Kemendikbudristek untuk mendanai mahasiswa Indonesia yang ingin belajar selama satu semester di universitas ternama di luar negeri. Namun, untuk mengikuti itu ada beberapa syarat yang membutuhkan modal tak sedikit, seperti tes TOEFL.

Edi berharap pemerintah mempunyai solusi alternatif untuk mahasiswa dengan finansial sulit agar bisa juga mengikuti program tersebut.

"Kalaupun kampus menyediakan dana kemudian peminatnya banyak, maka harus ada sistem seleksi yang berlapis, misalnya satu, seleksi tingkat intelektualnya dan kalau memang sudah tersaring kan diterima. Nah, mungkin itu yang harus dibiayai dari kampus," ujarnya.

Previous article:indo4dpools login

Next article:arti mimpi menyapu rumah