live draw taiwan wla

live draw taiwan wla,skor tadi malam indonesia vs thailand,live draw taiwan wla

Jakarta, CNBC Indonesia -Dalam kurun waktu 1,5 bulan, Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan dilantik secara sah menjadi orang nomor satu di Indonesia hingga 2029 nanti. Hal ini menimbulkan pertanyaan soal menteri-menteri yang akan menjabat di kabinet Prabowo.

Beredar kabar di era Prabowo nanti, jumlah kementerian akan bertambah dari 34 menjadi 44 kementerian. Hal tersebut disampaikan oleh senior Golongan Karya (Golkar), Bambang Soesatyo (Bamsoet).

"Yang saya hormati Pak Viva Yoga. Ini juga santer disebut-sebut calon menteri. Karena pembicaraan banyak di warung kopi, Partai Amanat Nasional (PAN) dapat kursi 5 menteri. Salah satunya adalah Mas Viva Yoga. Karena nanti jumlah bertambah dari 34 menjadi 44, ya," ujar Bamsoet yang kembali disambut riuh hadirin dikutip dari Detik.com.

Baca:
AHY Tegaskan Siap Masuk Kabinet Prabowo

Sebagai informasi, saat ini terdapat empat menteri koordinator dan 30 menteri dari berbagai bidang sehingga total terdapat 34 kementerian. Sedangkan rumor yang berkembang, jumlah kementerian ini akan bertambah meskipun belum tahu pasti menjadi berapa.

Susunan kabinet Indonesia Maju. (presidenri.go.id)Foto: Susunan kabinet Indonesia Maju. (presidenri.go.id)
Susunan kabinet Indonesia Maju. (presidenri.go.id)

Sebagai contoh yakni rumor soal akan dibentuknya Kementerian Perumahan.

"Pak Prabowo sudah setuju kita akan mendirikan Kementerian Perumahan seperti dulu," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya, Hashim Djojohadikusumo dalam acara APEC BAC Indonesia: Optimisme Dunia Usaha dalam Bermitra dan Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran, di Hutan Kota Plataran, GBK, Senayan, Jakarta.

Selain Kementerian Perumahan, Hashim mengatakan Prabowo juga berencana membentuk Badan Penerimaan Negara (BPN). Dia mengatakan pembentukan badan baru ini bukanlah upaya bagi-bagi kursi, melainkan untuk memaksimalkan penerimaan.

Baca:
Luhut: Aturan Baru Pembelian BBM Subsidi Dimulai Oktober

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga sempat diusulkan menjadi terpisah pada pemerintahan periode berikutnya. Kementerian ini diusulkan dibagi menjadi dua yaitu Kementerian Energi dan Petrokimia dan Kementerian Mineral dan Batu Bara.

Pertimbangannya yakni karena kementerian sektor energi dan pertambangan memiliki peran dan permasalahan yang berbeda.

Dilansir dari CNN Indonesia, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) pernah menjabarkan bahwa akan ada empat baru yang akan dibentuk Prabowo. Setelah Badan Gizi Nasional, Prabowo katanya akan membentuk Badan Pengelola Pengendali Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BP3I-TNK).

Selain jumlah yang bertambah, Prabowo menyampaikan bahwa posisi menteri yang akan menjabat nantinya, sebagian akan berasal dari Kabinet Indonesia Maju (KIM). Hal itu diungkapkan Prabowo dalam acara Apel Kader Partai Gerindra 2024 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).

Baca:
Prabowo Butuh Menteri Keuangan yang Berani Bilang Tidak, Siapa?

Selain itu, Hashim juga menyebutkan, kabinet Prabowo-Gibran nanti bakal diisi setidaknya 2-4 alumni Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara.

Beberapa nama penting dari lulusan SMA Taruna Nusantara antara lain, Sugiono dan Sudaryono.

Sementara dari sisi menteri yang akan menjabat nantinya, saat ini masih sangat variatif dan sangat spekulatif.

Sebagai contoh, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani menilai, ada banyak calon kandidat yang berpotensi menjadi menteri-menteri bidang ekonomi di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran tahun 2024-2029 nanti.

Terlepas dari siapa yang akan menjadi menteri-menteri di bidang ekonomi, katanya, yang pasti pemerintahan Prabowo ke depan itu memiliki Pekerjaan Rumah (PR) besar dan banyak sekali. Sementara di sisi lain, pendapatan pajak di pemerintahan baru nanti akan mengalami tantangan. Sehingga menurutnya, memang diperlukan sosok menteri ekonomi yang memang mumpuni di bidang tersebut.

Sosok Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono pun disebut Franky, sebagai figur yang mungkin cocok menjadi menteri bidang ekonomi di masa pemerintahan Prabowo Subianto.

Sementara di kesempatan lainnya, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan bahwa diperlukan Menteri Keuangan yang bisa ngomong ke Presiden.

Eko menyebut sosok Menkeu yang bisa menolak permintaan itu dibutuhkan mengingat visi-misi Prabowo membutuhkan anggaran jumbo, seperti Makan Bergizi Gratis. Namun di sisi lain, kata dia, anggaran pemerintah amat terbatas untuk melaksanakan program-program itu.

Baca:
79 Tahun Merdeka, RI Akhirnya Punya Aturan Stok Minyak Nasional

Jelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI, beberapa nama calon Menkeu sudah muncul ke permukaan. Antara lain Kartika Wirjoatmodjo, Chatib Basri, Mahendra Siregar, dan Anggito Abimanyu.

Berjalan waktu, muncul beberapa nama baru yaitu Budi Gunadi Sadikindan Perry Warjiyo.

Kini sederet nama di atas mulai redup. Bahkan terbaru ada Sri Mulyani Indrawati yang masuk daftar calon terkuat Menkeu, seiring kabar yang menyebutkan hubungannya dengan Prabowo semakin baik.

Pimpinan Partai Politik yang juga masuk dalam koalisi Prabowo menyebutkan, tidak tertutup kemungkinan Sri Mulyani kembali melanjutkan posisi tersebut. Sosok lain yang turut dipertimbangkan adalah Budi Gunadi Sadikin.

Sedangkan di awal tahun, sempat santer kabar Erick Thohir masuk dalam daftar yang akan mengisi kursi Menteri Koordinasi bidang Energi, Investasi dan Lingkungan Hidup.

Namun Erick menegaskan akan tetap fokus terhadap tugasnya sebagai Menteri BUMN untuk membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga masa jabatannya berakhir pada Oktober 2024.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

Previous article:kongdomtoto

Next article:88new1com