halo 88

  • 2024-10-09 20:39:34 Source:halo 88

    Browse(6)

halo 88,prediksi sydney bang bona hari ini,halo 88Jakarta, CNN Indonesia--

Wilayah selatan Indonesia, terutama Jawa, Bali, Nusa Tenggara, diprakirakan didominasi cahaya Mataharisepekan ke depan imbas musim kemarau. Namun, tetap ada potensi cuaca ekstremmelanda.

"Wilayah selatan Indonesia, termasuk pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, saat ini tengah mengalami musim kemarau dengan cuaca yang cerah hingga berawan," menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 13 Agustus–19 Agustus 2024.

"Hal ini adalah hal yang umum terjadi pada bulan Agustus karena wilayah selatan memang berada dalam periode kemarau," lanjut keterangan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami hujan meliputi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, dan sebagian besar wilayah di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua."

Khusus buat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), potensi hujan cukup signifikan diprakirakan hadir setidaknya dua hari dalam sepekan ke depan.

Pertama, hari ini, Selasa (13/8). Dikutip dari akun Instagram BMKG, wilayah dengan potensi curah hujan ringan itu antara lain Separuh Tangerang, seluruh Tangerang selatan, sebagian Kota Tangerang, bagian barat Kabupaten Bogor, serta sedikit wilayah selatan Jakarta Selatan dan Depok.

Lihat Juga :
El Nino dan La Nina Diklaim Bisa Diprediksi 2 Tahun Sebelumnya

Kedua, Minggu (18/8), sebagian besar Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, mayoritas Jakarta Selatan, separuh Jakarta Timur, seluruh Kota Bekasi, semua bagian Tangsel, sebagian kecil Kab. Tangerang.

Apa pemicu pertumbuhan awan hujan itu?

Pertama, fenomena gelombang Madden-Julian oscillation (MJO) yang diprediksi aktif di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra Barat hingga Bengkulu, Sumatra bagian tengah hingga selatan, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua Barat Daya.

Kedua, Gelombang Rossby Ekuator yang merambat ke arah barat. Ini terpantau aktif di wilayah Samudra Hindia barat Sumatra, Laut Andaman, dan Laut China Selatan.

Lihat Juga :
Cerita Malam yang Makin Panas di Padang Hingga Surabaya, Ulah Siapa?

Ketiga, Sirkulasi Siklonik yang terpantau berada di Perairan barat Sumatra. Fenomena ini membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) dan perlambatan kecepatan angin (daerah konvergensi) di dari Pesisir barat Sumatra Barat hingga Perairan barat Sumatra Barat.

Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra Barat, Selat Karimata, Laut Natuna, Laut China Selatan, Aceh, Sumatra Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.

Ada pula di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Selat Makassar, Laut Banda, Laut Seram, Maluku Utara, Laut Timor, Papua Tengah, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Tak ketinggalan, daerah konfluensi yang terpantau di wilayah di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra, di Laut China Selatan, di Selat Malaka, Selat Makassar, Laut Maluku bagian utara, dan di Samudera Pasifik sebelah utara Pulau Papua.

Keempat, Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif atau pertumbuhan awan hujan pada skala lokal. Ini terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Jawa Timur;

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, KalimantanTimur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.

"Semua faktor ini berkontribusi pada terjadinya hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian utara dan tengah," kata BMKG.

Peringatan dini

Lantaran memicu hujan, kombinasi faktor-faktor di atas "diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 13 Agustus–19 Agustus 2024." Bentuknya antara lain:

1. Potensi Hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Daerah potensialnya ada di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan;

Lihat Juga :
Periode 13 Bulan Bumi 'Mendidih' Berakhir, Pakar Tetap Beri Peringatan

Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan , Papua Selatan.

2. Potensi Angin Kencang.

Wilayah potensialnya ada di Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua Selatan.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Previous article:link rebahin terbaru

Next article:gambar togel 90