rtp wajikslot

rtp wajikslot,link alternatif tstoto,rtp wajikslot

Jakarta, CNBC Indonesia -Bursa saham hari ini bergerak kurang bergairah. Banyak sektor yang ambruk dan mendorong penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 1,25% di level 7.680,99 pada perdagangan sesi I hari ini Rabu (25/9/2024). Sebelumnya IHSG sempat turun 1,79 sebelum bergerak lebih tinggi lagi.

Hingga Rabu pukul 14.51 WIB, IHSG masih jatuh 1,50% di posisi 7.661,95.

Salah satu penyebab ambruknya IHSG, karena saham-saham andalan investor RI yakni perbankan anjlok berjamaah. Investor pun dibuat bingung dengan jatuhnya saham-saham big caps, dikarenakan justru masih terdapatnya banyak sentimen positif, mulai dari pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI), tumbuhnya uang beredar hingga pertumbuhan penyaluran kredit. Akan tetapi sentimen-sentimen ini belum mampu mendongkrak pergerakan bursa saham RI hari ini.

Berikut analisa CNBC Indonesia Research alasan dibalik jatuh IHSG hari ini.

1. Jatuhnya Saham Big Caps

Saham blue chip andalan investor saham RI harus mengalami kejatuhan yang cukup dalam. Hal ini pun menjadi pendorong ambruknya IHSG.

Saham perbankan big caps kompak mencatatkan penurunan pada perdagangan sesi I. Penurunan saham perbankan masih terbilang wajar, mengingat saham-saham perbankan sudah mencatatkan rekor tertinggi sebelumnya dan telah mengalami kenaikan dalam pergerakan sebulan.

Seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencetak All Time High (ATH) pada perdagangan Senin (23/9/2024) di level Rp10.950 per lembar saham.

Sehingga aksi taking profit pun terjadi di emiten-emiten sektor perbankan.

2. IHSG Rawan Koreksi karena Profit Taking

Berdasarkan chart analisis, IHSG masih berada di jalur uptrend, akan tetapi setelah menyentuh level tertingginya pada Kamis (19/9/2024) di level 7.905,39, IHSG mengalami koreksi dan penurunan hingga berlanjut pada perdagangan hari ini.

Secara Minor Trend Chart, IHSG perlu melakukan aksi konsolidasi atau beristirahat sejenak agar mampu kembali menuju uptrendnya kembali.

Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, kepada CNBC Indonesia mengatakan penguatan IHSG pada Senin kemarin tidak terlalu meyakinkan untuk menggerakkan IHSG pada hari ini menguat. 

"Pasar terlalu mengalami euforia karena stimulus sepertinya untuk Tiongkok saja. Hanya bursa Tiongkok yang menguat," tutur Nafan, kepada CNBC Indonesia.

Kemudian secara fundamental, IHSG terjadi aksi taking profit takingterlepas dari kebijakan bank sentral Tiongkok untuk menggelontorkan stimulus tingkat suku bunga acuan dengan menggelontorkan stimulus.

3. Investor Asing Lari ke China

Pemerintah China melalui bank sentral (PBoC) mengagetkan dunia dengan rencananya meluncurkan stimulus moneter dan dukungan bagi pasar properti secara besar-besaran. Ini langkah baru pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonomi yang masih tertekan deflasi.

Gubernur PBoC, Pan Gongsheng bersama pejabat regulator keuangan lainnya mengatakan, bank sentral akan memangkas jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan. Rasio persyaratan cadangan alias giro wajib minimum dipangkas 50 bps.

PBoC juga akan memangkas suku bunga repo tujuh hari sebesar 0,2 poin persentase menjadi sebesar 1,5%. Suku bunga deposito dan suku bunga lainnya juga akan turun.

Langkah ini yang dapat memberikan sedikit keringanan bagi rumah tangga tetapi menimbulkan kekhawatiran terkait profitabilitas bank. Pan tidak menyebutkan kapan langkah-langkah tersebut akan mulai berlaku.

Sebelumnya, perekonomian China tumbuh jauh lebih lambat dari yang diharapkan pada kuartal kedua 2024. Pertumbuhan ekonomi China terbebani krisis properti yang berkepanjangan dan kekhawatiran konsumen tentang keamanan kerja.

Nafan menilai pasar saham Tiongkok kini bisa menjadi menarik dengan adanya stimulus sehingga investor asing dapat berpindah ke bursa saham China.

Stimulus yang dilakukan pemerintah Tiongkok untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan laju aktivitas bisnis, termasuk properti, elektronik dan otomotif.

Dengan suku bunga rendah di Tiongkok, maka sektor elektronik dan otomotif akan menjadi daya tarik bagi investor. Sektor properti yang berkontribusi 25% lebih ke ekonomi China juga diharapkan bangkit setelah hancur karena skandal.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

Previous article:slotoppo88

Next article:erek2 63