cabang atletik lompat

cabang atletik lompat,angsa togel,cabang atletik lompat

MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun – Puluhan keluarga di Magetan menghadapi krisis air bersih akibat kekeringan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan mengakui telah menerima laporan mengenai bencana kekeringan yang melanda dua RT di Desa Kuwon, Kecamatan Karas.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi mengonfirmasi laporan perihal dampak kekeringan tersebut.

Baca Juga: Warga Terdampak Kekeringan di Pacitan Semakin Sengsara, DPRD Desak Pemkab Cepat Tanggap

"Ada sekitar 40 keluarga yang kesulitan mendapatkan air bersih,” ujarnya, Jumat (13/9).

Eka menjelaskan bahwa bencana kekeringan di lokasi tersebut disebabkan oleh menurunnya debit air tanah, akibat banyaknya warga yang beralih menggunakan sumur bor.

Saat ini, sumur-sumur warga desa setempat dalam kondisi kering akibat musim kemarau tahun ini.

Baca Juga: Hujan Turun Bukan Penanda Pergantian Musim, BMKG Sebut Kemarau Masih Berlangsung hingga Oktober

Selain itu, sistem penyediaan air Pamsimas tidak mampu menjangkau semua warga karena penampungan air tidak cukup tinggi.

Sehingga tekanan air tidak memadai untuk mencapai rumah warga, terutama di RT 5 RW 2.

"Sebagian warga terpaksa mengambil air bersih dari tetangga atau saudara yang tidak mengalami kesulitan,” paparnya.

Baca Juga: Terdampak Kemarau, Warga Ponorogo Terpaksa Tampung Air Hujan untuk Kebutuhan MCK, Begini Caranya

BPBD Magetan saat ini tengah berkoordinasi dengan aparat Pemerintah Kecamatan Karas dan Pemdes Kuwon.

Berdasarkan hasil kesepakatan, mulai Sabtu (hari ini, Red), BPBD mulai mendistribusikan air bersih ke Desa Kuwon.

Previous article:togel 7star hari ini

Next article:syair sdy 4 september 2023