oke stream net

oke stream net,logo cempaka putih,oke stream netJakarta, CNN Indonesia--

Pasukan Muslim pro-RusiaChechenatau Chechnya, pernah menawarkan untuk membantu Palestinamelawan agresi Israel di Jalur Gaza.

Pemimpin Chechen, Ramzan Kadyrov, menawarkan untuk mengirim prajurit sebagai pasukan penjaga perdamaian guna memulihkan ketertiban.

Lihat Juga :
Daftar Negara yang Paling Sulit Dikunjungi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, kenapa hingga sekarang Chechen tak memberikan bantuan kepada Palestina?

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjelaskan bahwa Rusia menjalin hubungan, baik dengan Palestina maupun Israel.

Peskov menuturkan di satu sisi, Rusia memiliki ikatan sejarah yang sudah lama dengan Palestina. Namun di sisi lain, Rusia juga memiliki banyak kesamaan dengan Israel.

Lebih dari itu, warga Rusia saat ini pun banyak yang tinggal di Israel. Sebagian besar merupakan mereka yang beremigrasi dari bekas Uni Soviet.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALJerman Waswas Perang Eropa hingga Prabowo Terbang ke Yordania

"Kami mempunyai ikatan sejarah yang sudah lama dengan Palestina, kami melanjutkan kontak kami tersebut. Namun pada saat yang sama, kami juga memiliki hubungan dengan negara Israel, yang juga memiliki banyak kesamaan dengan kami," kata Peskov.

Chechen merupakan kelompok milisi yang amat berpihak pada Rusia. Pasukan loyalis Presiden Vladimir Putin ini pernah ditugaskan dalam beberapa operasi militer Moskow seperti di Suriah dan Georgia.

Bahkan, pasukan Chechen juga dikerahkan dalam invasi Kremlin di Ukraina.

Oleh sebab itu, meski ingin membantu Palestina, jika pemerintahan Putin berkata sebaliknya maka pasukan Chechen mau tak mau mesti manut.

Hubungan antara Rusia dan Israel sendiri saat ini sebetulnya berada di titik terendah.

Israel disebut berupaya menjalin kontak dengan Rusia di Suriah dan berhati-hati untuk tidak memusuhi Moskow mengingat hubungan dekat Kremlin dengan musuh bebuyutan Israel yakni Iran.

"Tidak pernah ada aliansi, melainkan pemahaman strategis. Kedua negara saling membutuhkan," kata Vera Michlin-Shapir, mantan pejabat di dewan keamanan nasional Israel yang berspesialisasi dalam kebijakan luar negeri Rusia.

Lihat Juga :
Pasukan Chechen Pro-Putin Beraksi Lagi, Klaim Rebut Wilayah di Ukraina

Invasi Rusia ke Ukraina sedikit banyak telah memengaruhi hubungan antara Rusia dan Israel.

Banyak orang di Israel merasa sangat tidak nyaman dengan kerangka invasi Moskow. Moskow secara keliru juga membandingkan pemerintah Ukraina dengan Nazi Jerman, yang tentu berdampak pada Israel.

Pada 2022, sejumlah pejabat Rusia sempat menuduh Israel mendukung "rezim neo-Nazi" di Kyiv. Pernyataan ini dipicu oleh teori konspirasi yang dilontarkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bahwa diktator Jerman, Adolf Hitler, memiliki darah Yahudi.

Komentar ini jelas membuat Israel tersinggung. Negeri Zionis menyebut ucapan Lavrov "keterlaluan dan tak bisa dimaafkan."

(blq/bac)

Previous article:alfabet99 slot

Next article:epictoto prediksi