mbahgaming. com
-
2024-10-09 21:15:56 Source:mbahgaming. com
Browse(3)
mbahgaming. com,alpha slot 88,mbahgaming. comJakarta, CNN Indonesia-- Sebuah studibaru mengungkap manusia sudah tinggal di Raja Ampat, Papua, sejak 55 ribu tahun lalu. Studi yang diterbitkan oleh Cambridge University Press tersebut memberikan bukti langsung bahwa para pelaut telah melakukan perjalanan di sepanjang garis khatulistiwa untuk mencapai pulau-pulau di lepas pantai Papua sebelah barat lebih dari 50 ribu tahun yang lalu. Penelitian lapangan arkeologi di Pulau Waigeo di kepulauan Raja Ampat, Papua bagian barat, ini merupakan kolaborasi internasional pertama yang melibatkan para akademisi dari Selandia Baru, Papua Barat, Indonesia, dan sekitarnya. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Dalam bahasa lokal Ambel, Mololo berarti tempat bertemunya arus, yang dinamai sesuai dengan perairan berombak dan pusaran air besar di selat di dekatnya. Penggalian di gua tersebut menemukan beberapa lapisan pekerjaan manusia yang terkait dengan artefak batu, tulang belulang hewan, kerang, dan arang. Temuan ini diduga sisa-sisa fisik yang dibuang oleh manusia purba yang tinggal di gua tersebut. Temuan arkeologi semacam ini disebut jarang ditemukan pada lapisan terdalam. Namun, penanggalan radiokarbon dari University of Oxford dan University of Waikato menunjukkan temuan tersebut setidaknya berusia 55 ribu tahun. Artinya, manusia telah tinggal di Mololo pada 55 ribu tahun lalu. Dikutip dari LiveScience, temuan utama dari penggalian tersebut adalah sebuah artefak resin pohon yang dibuat masa tersebut. Ini adalah contoh paling awal dari resin yang digunakan oleh orang-orang di luar Afrika. Temuan tersebut menunjukkan kemampuan yang dikembangkan manusia untuk hidup di hutan hujan. Analisis pemindaian-elektron mikroskop mengindikasikan artefak tersebut diproduksi dalam beberapa tahap. Pertama, kulit pohon penghasil resin atau getah ditebang dan dibiarkan menetes ke batang dan mengeras. Kemudian resin yang telah mengeras tersebut dipatahkan dan dibentuk menjadi sebuah benda. Fungsi dari artefak ini tidak diketahui, tetapi mungkin digunakan sebagai sumber bahan bakar untuk menyalakan api di dalam gua. Damar serupa dikumpulkan selama abad ke-20 di sekitar Papua Barat dan digunakan untuk menyalakan api sebelum gas dan penerangan listrik diperkenalkan. Selain resin, penelitian terhadap tulang-belulang hewan dari Mololo mengindikasikan bahwa orang-orang di masa tersebut berburu burung-burung yang hidup di tanah, hewan berkantung, dan kemungkinan megabats. Meski Pulau Waigeo merupakan rumah bagi hewan-hewan kecil yang sulit ditangkap, orang-orang beradaptasi dengan menggunakan sumber daya hutan hujan di samping makanan yang tersedia di pesisir pantai. Hal ini merupakan contoh penting dari adaptasi dan fleksibilitas manusia dalam kondisi yang menantang. Temuan ini potensial menjadi salah satu bukti peradaban manusia yang tertua di dunia, di samping gua berlukis di Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. [Gambas:Video CNN] Lihat Juga :
Ahli BRIN Ungkap Peradaban Kuno RI yang Lampaui MesopotamiaArtefak-artefak yang diduga jejak kehidupan manusia di wilayah Papua. (Foto: Cambridge University Press) Lihat Juga :
Pakar Ungkap Peradaban Manusia yang Paling Bertahan LamaTemuan-temuan artefak lainnya di sekitar Raja Ampat. (Foto: Cambridge University Press)
Previous article:togog syair
Next article:demo toto88
Related reading
- ● pos4d asia
- ● download higgs domino speeder tanpa password
- ● gbo77
- ● pengeluaran sydney 2023 togelers
- ● higgs domino tanpa password
- ● buku mimpi 2d hotel
- ● induk organisasi sepak bola nasional adalah ....
- ● maenmaen slot
- ● omutogel alternatif
- ● erek tidur
- ● riang 4d
- ● mahkota hoki slot
- ● satu38 slot
- ● menara4d rtp
- ● mimpi renovasi rumah togel