nagatogel

nagatogel,foto scatter fafafa,nagatogel

MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun- Jika umumnya melukis menggunakan media kanvas atau kertas, anggota Komunitas Pecinta Seni Rupa di Caruban memilih batu kali.

Hasilnya tidak kalah estetik sehingga bisa digunakan untuk hiasan rumah dan souvenir.

Satu per satu batu kali itu dipungut dari sungai lalu dicuci bersih kemudian dikeringkan.

Setelah kering, para seniman di Komunitas Pecinta Seni Rupa di Desa Maron, Kecamatan Wonoasri dengan teliti mulai melukis batu kali dengan menggunakan cat akrilik.

Baca Juga: Pertama Main di Liga Voli Korea, Pesaing Megawati dari IBK Altos Ngaku Suka Drakor dan Kpop

Para perupa ini dapat berimajinasi secara langsung dengan media alam.

Budi Santoso, salah seorang pelukis media batu mengatakan komunitasnya mulai berkarya sejak 2004 lalu.

Awalnya perkumpulan seniman Kabupaten Madiun yang berjumlah 40 orang itu hanya melukis di kain kanvas, membuat patung, karya grafis, dan sketsa.

"Saat itu kami kepikiran ada batu kali yang cenderung memiliki bentuk unik, akhirnya kami mengembangkan imajinasi sehingga menghasilkan karya lukis batu yang indah dan dapat dipamerkan," ungkapnya.

Ada berbagai tema bisa dilukis di permukaan batu kali tersebut. Mulai dari tema buah-buahan, hewan hingga tema abstrak.

Baca Juga: Update Klasemen Seoul EOU Cup 2024 Terbaru: Korsel di Puncak, Argentina Juru Kunci

Para seniman juga memanfaatkan limbah sebagai karya seni seperti biji palm menjadi patung menyerupai semut, patung dan ukiran dari kayu bekas serta karya seni dari limbah plastik.

"Aneka media terutama media batu kali ini menjadikan tantangan sendiri karena kreativitas dan imajinasi para seniman ini terasa diasah selalu, kami jadi terdorong bagaimana objek yang mentah ini bisa diolah menjadi karya seni yang menarik dan memiliki daya beli," terangnya.

Terbukti, hasil kreativitas dan imajinasi puluhan seniman tersebut diminati dan dibeli masyarakat. Peminat karya seni lukis batu biasanya membeli untuk pajangan rumah, souvenir hingga koleksi.