mandalika4d

mandalika4d,lampiontogel merah,mandalika4d

Jakarta, CNBC Indonesia- Negara-negara di Eropa Tengah akan menghadapi banjir susulan, menyusul meluapnya air sungai pascamunculnya Badai Boris yang mengakibatkan curah hujan lima kali lipat dari rata-rata September.

Efek Badai Boris terjadi di beberapa wilayah Austria, Republik Ceko, Hungaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia dalam empat hari, menenggelamkan seluruh wilayah dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi.

Para pejabat pada Selasa (17/9/2024) mengatakan banjir sebelumnya menewaskan sedikitnya 21 orang di empat negara. Ini terdiri dari 7 orang tewas di Rumania, 6 di Polandia, 5 di Austria, dan 3 di Republik Ceko, dan beberapa orang hilang.

Baca: 8 Update Perang Rusia-Ukraina: NATO Turun Tangan, Putin Menggila Lagi

Hujan mulai mereda di beberapa wilayah, tetapi ketinggian air di wilayah lain diperkirakan belum akan mencapai puncaknya selama beberapa hari.

Menteri Lingkungan Hidup Tomáš Taraba mengatakan bahwa Sungai Danube telah mencapai puncaknya di Slovakia, sehingga menyebabkan beberapa bagian kota tua Bratislava terendam banjir. Banjir masih terjadi di Hungaria, termasuk sekitar satu meter setiap 24 jam di Budapest. Bendungan bergerak telah dipasang di kota-kota bersejarah Visegrád dan Szentendre, di utara Budapest.

Jalur trem dan jalan di sepanjang sungai, serta pulau Margaret yang populer, telah ditutup dan sejuta karung pasir telah didistribusikan.

Di Jerman timur, pihak berwenang juga mengambil tindakan pencegahan, dengan memasang tembok perlindungan banjir bergerak di beberapa area untuk melindungi kota tua Dresden saat Elbe terus naik. Ketinggian air sungai diperkirakan akan mencapai puncaknya pada pertengahan minggu.

Di Polandia, wali kota kota bersejarah Wrocław, Jacek Sutryk, mengatakan bahwa bus telah disiapkan untuk evakuasi. "Hari ini kami juga akan memperkuat tanggul di cekungan sungai [Oder]," katanya, seperti dikutip TheGuardian, Rabu (18/9/2024).

Ketinggian air Oder diperkirakan akan mencapai puncaknya pada hari Jumat, atau mungkin lebih cepat, di kota tersebut, yang merupakan rumah bagi 600.000 orang. Kebun binatang Wrocław, di sepanjang sungai, meminta para relawan untuk mengisi karung pasir.

Baca: Mobil Listrik China Dihajar Sana-sini, Beijing Minta Bantuan Jerman

Di dekat perbatasan antara Polandia dan Republik Ceko, salah satu daerah yang paling parah dilanda banjir, 2.000 relawan dari kota Nysa di Polandia yang berpenduduk 44.000 orang menghabiskan Senin malam membantu petugas penyelamat membangun tanggul sungai yang jebol.

Sebuah waduk besar di dekat perbatasan yang bertujuan untuk mengurangi ketinggian air dan mencegah air banjir dari Odra dan Nysa menyatu - seperti yang terjadi pada banjir besar tahun 1997 - sudah sekitar 80% penuh, menurut pihak berwenang.

Di Austria, negara bagian Austria Hilir telah dinyatakan sebagai zona bencana. Banjir telah merusak belasan bendungan, dengan sungai-sungai berlumpur mengalir deras melalui desa-desa yang hancur dan ribuan rumah tangga tanpa listrik dan air. Dua puluh enam komunitas masih terputus.

Di kota St Pölten, Austria, lebih banyak hujan turun dalam empat hari dibandingkan dengan seluruh musim gugur terbasah yang pernah tercatat 75 tahun lalu. Tentara telah dikerahkan di seluruh wilayah dan dana darurat sebesar 300 juta euro telah disediakan.

Baca: Hizbullah-Hamas Respons Ledakan Pager Massal Guncang Lebanon

Curah hujan ekstrem menjadi lebih umum dan intens karena kerusakan iklim yang disebabkan manusia di sebagian besar dunia, khususnya di Eropa, sebagian besar Asia, Amerika Utara bagian tengah dan timur, dan sebagian Amerika Selatan, Afrika, dan Australia.

Udara yang lebih hangat dapat menahan lebih banyak uap air, sementara faktor manusia, seperti perencanaan pertahanan banjir dan penggunaan lahan, juga merupakan faktor penting dalam banjir berikutnya.

(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Video: Banjir Bandang di Rumania, 4 Orang Tewas

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Cuaca 'Neraka' dan Air Bah Hantam Eropa, Ini Biang Keroknya

---