matahitam live

matahitam live,skor akhir indonesia vs argentina,matahitam live

Banten, CNBC Indonesia -Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono memastikan masalah banyaknya kelas menengah yang turun ke kelas 'hampir miskin' mendapatkan perhatian dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dia mengatakan masalah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan yang akan datang.

"Saya rasa ini menjadi PR untuk pemerintah Pak Prabowo," kata Thomas dalam diskusi dengan media, di Anyer, Serang, Banten, dikutip Kamis, (26/7/2024).

Thomas meyakini banyaknya kelas menengah yang jatuh 'miskin' disebabkan oleh efek jangka panjang pandemi. Pada masa pandemi, kata dia, banyak kelas menengah yang kehilangan pekerjaannya dan kondisi ekonominya belum berhasil pulih seperti sedia kala.

Baca:
Thomas Djiwandono Bocorkan Peran Sri Mulyani di Tahun Pertama Prabowo

"Saya mau menggarisbawahi bahwa tantangan yang dihadapi kelas menengah bukan karena kebijakan yang kurang, kita harus melihat ini dari konteks pandemi," kata dia.

Karena itu, Thomas mengatakan pemerintah mendatang akan memikirkan solusi jangka panjang atas banyaknya kelas menengah yang 'hilang' tersebut. Dia mengatakan Badan Kebijakan Fiskal tengah mengkaji kebijakan yang pas untuk memperkuat posisi kelas menengah di Indonesia.

"Agar kita bisa bukan hanya menopang, tapi justru memberikan ruang supaya kelas menengah itu tumbuh," kata dia.

Baca:
Soal PPN 12%, Thomas Djiwandono: Izinkan Prabowo Jadi Presiden Dulu

Sebelumnya, sejumlah lembaga termasuk Badan Pusat Statistik (BPS) mengkonfirmasi proporsi kelas menengah di Indonesia turun dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2019 jumlah kelas menengah di Indonesia 57,33 juta orang atau setara 21,45% dari total penduduk. Lalu, pada 2024 hanya tersisa 47,85 juta orang atau setara 17,13%.

Artinya ada sebanyak 9,48 juta warga kelas menengah yang turun kelas. Karena, data kelompok masyarakat kelas menengah rentan atau aspiring middle class malah naik, dari 2019 hanya sebanyak 128,85 juta atau 48,20% dari total penduduk, menjadi 137,50 juta orang atau 49,22% dari total penduduk.

Demikian juga dengan angka kelompok masyarakat rentan miskin yang ikut membengkak dari 2019 sebanyak 54,97 juta orang atau 20,56%, menjadi 67,69 juta orang atau 24,23% dari total penduduk pada 2024. Artinya, banyak golongan kelas menengah yang turun kelas kedua kelompok itu.


(haa/haa) Saksikan video di bawah ini:

Video: Kelas Menengah, Sudah Kena PHK Tertimpa Pajak Pula

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Situasi RI Terbaru: Kelas Atas Aman, Menengah-Bawah Menderita

Previous article:nomor togel 78

Next article:agama neymar sekarang