klasemen liga nasional myanmar

klasemen liga nasional myanmar,dewalive lite chat,klasemen liga nasional myanmarJakarta, CNN Indonesia--

Diktator sekaligus pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler dikenal membenci orang-orang Yahudi.

Hitler membunuh sekitar 6 juta orang Yahudi selama 1933-1945 dalam peristiwa yang dikenal dengan Holocaust.

Lihat Juga :
Media Asing Soroti Prabowo Diserang soal Pertahanan di Debat Capres

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenapa Hitler membantai orang Yahudi?

[Gambas:Video CNN]

Dalam autobiografinya, Mein Kampf, Hitler menggambarkan alasan dia menjadi antisemit alias membenci Yahudi karena pengalaman panjang dirinya selama ini.

Hitler sudah tidak menyukai Yahudi sejak kecil. Konon, kebenciannya terhadap segala sesuatu yang berbau Yahudi sudah terbentuk sejak ia tinggal dan bekerja sebagai pelukis di Wina pada 1908-1913.

Lihat Juga :
Anggota Parlemen Israel Dukung Gugatan Afsel soal Agresi Gaza ke ICJ

Dilansir dari Anne Frank, walikota Wina saat itu merupakan tokoh yang anti-Yahudi. Hitler disebut belajar mengenai antisemitisme dari apa yang terjadi di lingkungannya itu.

Orang-orang Yahudi di Eropa sendiri sudah menjadi korban diskriminasi dan penganiayaan sejak Abad Pertengahan. Sering kali kekerasan itu terjadi karena alasan agama.

Umat Kristen memandang imam Yahudi sebagai suatu penyimpangan yang mesti dihapuskan. Orang Yahudi pun terkadang dipaksa pindah agama atau tak diizinkan menjalani profesi tertentu.

Lihat Juga :
WAWANCARA EKSKLUSIFSempat Diragukan, Retno Pamer Prestasi RI di Global 1 Dekade Terakhir

Pada abad ke-19, kebencian soal agama itu digantikan dengan ras. Orang-orang Yahudi kini dianggap berbeda dalam hal ras. Orang Yahudi dipandang tak sebangsa dengan orang Jerman.

Hitler terobsesi dengan gagasan ini. Dia ingin agar ras "murni" Jerman yang disebut "Arya" menjadi ras paling dominan, demikian dikutip dari History.

Sejumlah rumor lain juga menyebutkan bahwa Hitler kemungkinan membenci Yahudi lantaran malu dengan garis keturunannya itu.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Sejumlah pihak menduga Hitler masih memiliki darah Yahudi dari keturunannya terdahulu.

Jurnalis Belgia, Jean-Paul Mulders, bersama Marc Vermeeren, sejarawan yang banyak menulis tentang Hitler dan nenek moyangnya, melakukan analisis sampel air liur dari 39 kerabat Hitler yang masih hidup.

Lihat Juga :
Benarkah Dedengkot Nazi Jerman Adolf Hitler Masih Keturunan Yahudi?

Sampel itu salah satunya punya Alexander Stuart-Houston, keponakan laki-laki Hitler yang tinggal di New York serta sepupu Austria Hitler, Norbert H.

Tes itu dilakukan untuk mengungkap haplogroups, set kromosom yang digunakan para ahli genetika untuk menentukan populasi tertentu.

Hasilnya, mayoritas haplogroups kerabat Hitler, yang dikenal E1b1b, merupakan kromosom langka di antara orang Eropa Barat, namun umum di antara orang Afrika Utara. Kromosom itu khususnya ditemukan di suku Berber yang berada di Maroko, Aljazair, Libya, dan Tunisia.

Haplogroups itu adalah salah satu garis keturunan pendiri utama populasi Yahudi, dengan 18 sampai 20 persennya Yahudi Ashkenazi dan 8,6 sampai 30 persen Yahudi Sephardic.

Lihat Juga :
Erdogan soal Serangan Israel di Gaza: Netanyahu Tak Beda dengan Hitler

Dengan kata lain, silsilah keluarga Hitler kemungkinan masih memiliki hubungan dengan leluhur Yahudi dan Afrika, demikian dikutip History.

Selain karena garis keturunannya, Hitler juga disebut membenci Yahudi karena trauma yang disebabkan serangan gas beracun dalam Perang Dunia Pertama.

Mata Hitler terluka dalam serangan gas beracun di Belgia kala itu. Saat dirinya terbaring di ranjang, ia mendengar kabar penyerahan Jerman.

Hitler menuduh orang-orang Yahudi penyebab kekalahan Jerman di Perang Dunia I.

Lebih lanjut, teori lain menyatakan bahwa Hitler tertular penyakit kelamin dari seorang perempuan Yahudi. Meski begitu, tidak ada fakta yang mendukung rumor tersebut.

Previous article:no togel 61

Next article:bilbao vs betis