24-104-34

24-104-34,jayatogel live chat,24-104-34

Jakarta, CNBC Indonesia- Serangan udara Israel di sebuah zona aman di Gaza pada Selasa (10/9/2024) telah menciptakan kawah besar sekaligus membakar tenda-tenda dan mengubur keluarga-keluarga Palestina di bawah pasir.

Pejabat Palestina melaporkan puluhan orang tewas atau terluka dalam serangan tersebut, dengan sedikitnya 19 jenazah dibawa ke rumah sakit dan korban lainnya dikhawatirkan masih tertimbun.

Militer Israel mengatakan mereka menargetkan pusat komando untuk pejuang Hamas yang diklaim telah menyusup ke area "kemanusiaan" yang ditetapkan di al-Mawasi, sebuah kamp luas di tanah berpasir tempat ratusan ribu warga Palestina berlindung setelah diperintahkan meninggalkan rumah mereka. Hamas membantah ada pejuangnya di lokasi tersebut.

Baca: 6 Update Perang Rusia-Ukraina: Moskow Diserbu-Jet Tempur NATO Bergerak

Sepanjang malam, tim penyelamat menggali menggunakan sekop, mencari jenazah dan korban selamat di lokasi yang dihantam serangan. Kawah yang ditimbulkan seukuran lapangan sepak bola kecil.

Tenda-tenda di sekitarnya hangus terbakar, hanya menyisakan rangka logam yang tertutup abu. Sebuah mobil terkubur sepenuhnya, hanya bagian atasnya yang terlihat dari balik pasir.

Pagi harinya, para pelayat di rumah sakit setempat menangis di dekat jenazah yang dibungkus kantong plastik putih atau kain kafan berlumuran darah.

Salah satu putri Raed Abu Muammar tewas. Istrinya dan putrinya yang lain terkubur tetapi berhasil diselamatkan. Ia menggendong putri kecilnya yang selamat.

Baca: 6 Update Timur Tengah: Perang Arab Meluas ke Negara Baru-Manuver Turki

"Saya juga terkubur di bawah pasir. Saya keluar dan mulai mencari anak-anak perempuan saya dan istri saya. Saya melihat bagian-bagian tubuh tetangga di tenda saya - saya tidak tahu bahwa itu adalah bagian tubuh tetangga sampai saya melihat keluarga saya dalam keadaan utuh," katanya, dilansir Reuters.

"Kami berada di area kemanusiaan yang seharusnya aman," katanya, sambil menunjuk putrinya yang masih bayi.

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan rumah sakit telah menerima 19 jenazah, dan korban lain masih tertimbun di bawah pasir atau berada di jalanan yang belum dapat dijangkau tim penyelamat.

Pemerintah Gaza yang dikelola Hamas melaporkan lebih dari 40 orang tewas, dengan setidaknya 60 orang terluka. Banyak yang masih hilang, menurut pihak berwenang. Penduduk dan petugas medis mengatakan kamp tersebut dihantam lima atau enam rudal.

"Kami melihat perempuan terpotong-potong, anak-anak terpotong-potong, dan para syuhada. Masih ada orang yang hilang. Orang-orang masih mencarinya dan belum menemukannya," kata Ola al-Shaer, salah satu korban selamat.

Layanan Darurat Sipil Gaza menyebutkan sedikitnya 20 tenda terbakar. Mereka memperkirakan 65 korban tewas atau terluka, termasuk perempuan dan anak-anak.

Utusan Perdamaian Timur Tengah PBB, Tor Wennesland, mengecam keras serangan Israel di area aman yang padat penduduk, seraya mengatakan bahwa warga sipil tidak boleh dijadikan perisai manusia. Dia juga menyerukan gencatan senjata segera dan pembebasan semua sandera.

Baca: Potret Ratusan Kapal Perang Rusia Serbu Samudra Pasifik, Ada Apa?

Militer Israel menyatakan serangan itu menargetkan komandan senior Hamas yang beroperasi di pusat komando di dalam area kemanusiaan tersebut. Mereka juga membantah angka korban yang diterbitkan otoritas Gaza, mengatakan bahwa angka tersebut "tidak sesuai dengan informasi yang dimiliki oleh IDF, jenis amunisi yang digunakan, dan keakuratan serangan".

Hamas menolak tuduhan bahwa ada pejuangnya di area tersebut, dan menyangkal bahwa mereka memanfaatkan area sipil untuk tujuan militer.

Adapun hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka setidaknya satu kali, dengan beberapa di antaranya harus mengungsi hingga 10 kali.

(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Video: Pengunjuk Rasa di New York Minta Israel Hentikan Perang Gaza

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article 57 Negara Islam Adopsi Resolusi Baru soal Israel, Sepakat Lakukan Ini

---