bocah 4d

  • 2024-10-08 01:58:01 Source:bocah 4d

    Browse(47)

bocah 4d,rtp idx toto,bocah 4dJakarta, CNN Indonesia--

Pasukan militer Chinamelanjutkan latihan darat, laut, dan udara di sekitar wilayah Taiwan, yang dimulai sejak Kamis (23/5). Ini menjadi hari kedua militer China menjalani latihan perang di sekitar Taiwan.

China telah menegaskan bahwa tujuan latihan perang tersebut untuk menguji kemampuan angkatan bersenjata mereka untuk "merebut kekuasaan' dan mengendalikan wilayah-wilayah utama demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri.

Ketika latihan perang yang diberi nama sandi Joint Sword-2024A dimulai pada Kamis (23/5), China menggambarkan aksi mereka itu sebagai 'hukuman" setelah pidato pelantikan presiden baru Taiwan William Lai Ching-te yang mengatakan Taiwan adalah "negara yang berdaulat dan mandiri dan negara yang kedaulatannya ada di tangan rakyat."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latihan perang di sekitar Taiwan merupakan bagian dari kampanye intimidasi politik dan militer yang semakin meningkat oleh Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayah milik mereka dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuan unifikasi.

"Latihan dua hari ini menguji kemampuan perebutan kekuasaan bersama, serangan gabungan, dan kendali atas wilayah-wilayah penting," kata Kolonel Li Xi, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (24/5).

Taiwan memobilisasi angkatan bersenjatanya untuk memantau dan membayangi aktivitas militer China saat latihan tersebut berlangsung.

Pada Jumat (24/5), Kementerian Pertahanan Taiwan menerbitkan gambar-gambar F-16, yang dipersenjatai dengan rudal aktif, sedang berpatroli di langit wilayah itu.

Video tersebut juga menunjukkan gambar kapal penjaga pantai China, dan kapal angkatan laut lainnya yang mengambil bagian dalam latihan di dekat Pulau Pengjia di utara Taiwan.

Sementara itu, rekaman yang diterbitkan oleh militer China menunjukkan tentara keluar dari gedung menuju stasiun pertempuran dan jet lepas landas dengan semangat bela diri.

Stasiun televisi China CCTV melaporkan bahwa para pelaut China telah memanggil rekan-rekan Taiwan mereka di laut, memperingatkan mereka agar tidak "menolak reunifikasi dengan kekerasan".

Negeri Tirai Bambu ini menganggap Lai sebagai "pembuat onar" dan "separatis", seperti pendahulunya Tsai Ing-wen, yang mengatakan bahwa hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka.

Pada konferensi pers reguler Kamis (23/5), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menggunakan bahasa yang blak-blakan tentang Taiwan.

"Pasukan kemerdekaan Taiwan kepalanya akan patah dan darah akan mengalir setelah bertabrakan dengan tren besar China yang bertujuan mencapai unifikasi total," kata Wang kepada wartawan.

(wiw/wiw)