jual chip md

jual chip md,napoli vs bologna,jual chip mdJakarta, CNN Indonesia--

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menilai PKB kini seperti dipimpin oleh seorang raja lantaran keputusannya tak bisa ditentang sama sekali.

Hal ini ia sampaikan ketika mengumpulkan para Pengurus Wilayah NU (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU) seluruh Indonesia melalui sambungan virtual, Rabu (14/8).

"PKB ini seperti partai yang dipimpin oleh raja sebetulnya sekarang ini, yang tidak bisa ditentang sama sekali," kata Gus Yahya dalam video.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, ia melihat para kader PKB tidak akan ada yang berani melawan ketua umum, kecuali di forum muktamar nanti.

"Kenapa? Karena ketua umum ini punya hak untuk memberhentikan dan mengangkat siapa saja, dalam posisi apa saja, kapan saja. Itu ada pasalnya. Ya rumusannya rumusan pasal lah, tapi isinya, intinya begitu," kata dia.

Gus Yahya pun mengingatkan sejarah awal pendirian PKB pada 1998 lalu. Kala itu, ia mengatakan semangat pendirian PKB yakni ingin membuat partai dipimpin oleh kiai atau ulama dengan cara berpikir, moralitas, serta nilai-nilai yang dipegangi oleh para kiai dan ulama.

Namun, ia melihat saat ini ada pergeseran yang membuat PKB ini semakin jauh dari rancangan awal pendirian partai. Baginya, kondisi ini bukan rahasia dan semua orang tahu.

Lihat Juga :
Cak Imin Tolak Dipanggil PBNU Terkait 'Mandat Tebuireng' Benahi PKB

Ia menuding PKB meminggirkan peran para kiai. Apalagi, posisi dewan syuro PKB yang ditempati para kiai tidak lagi menjadi pemimpin tertinggi di PKB.

"Ini kan sudah beda jauh dari desain awal, karena desain awalnya Dewan Suro yang diisi oleh kiai-kiai itulah, itu yang menjadi pemimpin tertinggi dan pengendali kebijakan. Nah sekarang tidak lagi, sudah bergerak jauh," katanya.

Melihat persoalan itu, Gus Yahya menilai para pengurus NU di tiap tingkatan memiliki tanggung jawab moral terhadap PKB.

Ia kemudian mengajak para pengurus NU di setiap tingkatan untuk meminta akuntabilitas dan perbaikan dari PKB. Pasalnya, PKB didirikan oleh para jemaah NU.

"Nah kenapa NU tidak ngurus partai-partai yang lainnya? Partai yang lain kan didirikan orang. Kita tidak bisa ngurus apakah Golkar betul-betul memenuhi nilainya dasarnya, kita tidak bisa ngurus Golkar. Itu yang dirikan Pak Harto, ya biar Pak Harto yang ngurus," kata dia.

Pilihan Redaksi
  • Yahya Staquf Ungkap Legitimasi PBNU Benahi PKB Cak Imin
  • Gus Yahya Ungkap Ada Kiai Usul Muktamar Luar Biasa PKB

Di sisi lain, Gus Yahya juga meminta kepada pengurus PWNU dan PCNU untuk membantu berkomunikasi dengan pimpinan-pimpinan PKB setempat. Salah satunya berkomunikasi soal aspirasi dari jamiyah NU.

"Kita minta kepada PKB untuk berubah dan kembali kepada rancangan awal, rancangan yang semula dibuatkan oleh jamiyah NU untuk PKB. Karena ini tanggung jawab yang nyaris seperti tanggung jawab orang tua kepada anak," kata dia.

Hubungan PKB dengan PBNU kini tengah memanas belakangan ini. PBNU awalnya membuat tim khusus untuk mengkaji ulang hubungan antara PKB dan NU. Usai tim itu dibentuk, dua pihak saling gadu mulut hingga dibawa ke ranah hukum.

Yahya mengaku punya wewenang membenahi PKB. Dia mengatakan mendapatkan "mandat Tebuireng" untuk melakukan hal itu.

(rzr/pta)