ligadewa link alternatif

ligadewa link alternatif,bulan 2d togel,ligadewa link alternatifJakarta, CNN Indonesia--

Keluarga Najib Razak menyerukan perawatan medis yang layak usai sang mantan perdana menteri Malaysiaitu kembali masuk ke bui usai dipulangkan dari rumah sakit.

Putri Najib, Nooryana Najwa, mengatakan bahwa dokter memulangkan ayahnya dari rumah sakit ke kompleks penjara saat belum sehat. Ia juga menuduh dokter meresepkan jenis obat yang berbeda untuk Najib pada 10 September lalu.

"Atas dasar kemanusiaan, keluarga kami memohon kepada otoritas penjara, rumah sakit, dan pemerintah untuk melakukan hal yang benar dan mengizinkan ayah untuk menerima perawatan medis dan observasi yang layak," kata Najwa seperti dikutip Reuters, Senin (12/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kata perempuan itu, permintaan Najib untuk melanjutkan perawatan di rumah sakit ditolak.

Najwa tak memberikan rincian lebih jauh pihak yang menolak permintaan itu, Departemen Penjara atau rumah sakit.

Sementara itu, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob menginstruksikan Kementerian Kesehatan memberikan pengobatan terbaik untuk Najib.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan, Noor Hisham Abdullah, mengatakan kondisi Najib merupakan kasus khusus. Dengan demikian, eks PM itu bisa mendapat perawatan kesehatan yang baik.

Menurut Hisham, dokter mengadakan dua pertemuan dengan Najib dan keluarganya untuk membahas hasil tes.

"Mereka juga diberi tahu soal keputusan bulat ahli bahwa dia diizinkan dipulangkan [dari rumah sakit ke kompleks penjara]," kata dia dalam pernyataan resmi.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, Hisham menegaskan obat yang diresepkan untuk Najib merupakan jenis yang sama dengan sebelumnya. Eks PM itu, lanjut dia, sehat sebelum kembali ke bui.

Malaysia resmi memvonis Najib hukuman 12 tahun penjara atas kasus korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB), pencucian uang, dan melanggar kepercayaan karena menerima dana 42 juta ringgit atau sekitar 139 miliar.

Meski dibui, Najib masih harus menjalani persidangan kasus korupsi lain.

Dia menghadapi empat tuduhan penyalahgunaan kekuasaan yang berasal dari dugaan pencurian uang 2,3 miliar ringgit atau sekitar Rp7,6 triliun dana investasi negara, serta 21 dakwaan pencucian uang dengan jumlah sama.

Jika terbukti bersalah, Najib terancam bui maksimal 20 tahun untuk kasus penyalahgunaan kekuasaan. Untuk kasus pencucian uang, Najib terancam 15 tahun penjara.