hoki66

hoki66,garansi kekalahan 100 bebas ip,hoki66Jakarta, CNN Indonesia--

Duta Besar Chinauntuk Indonesia Lu Kang menemui dan menyampaikan selamat ke calon presiden Prabowo Subianto yang unggul dalam perhitungan suara versi hitung cepat dalam Pilpres 2024.

Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Minggu (18/2) kemarin.

Lihat Juga : Ramalan 3 Pakar Asing soal Nasib Demokrasi RI jika Prabowo Presiden

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

Sementara itu, Kedutaan Besar China di Indonesia juga mengunggah foto pertemuan Dubes Lu dengan Prabowo.

"Selamat tahun Naga. Terima kasih yang terhormat Pak Prabowo yang dengan cepat menerima kunjungan dan ucapan saya," demikian caption di unggahan Kedubes China.

Lu Kang, menurut unggahan tersebut, juga menyampaikan harapan baik di Tahun Naga ini.

"Rakyat China dan Indonesia berkembang bersama, makmur bersama," kata dia.

Dalam unggahan tersebut tampak sejumlah perwakilan Kedubes China turut hadir dalam pertemuan.

Lihat Juga : AS Bakal Kirim Ribuan Bom-Amunisi ke Israel di Tengah Agresi Gaza

Di salah satu video, Lu Kang juga tampak mencoba akrab dengan kucing milik Prabowo, Bobby. Ia terlihat mengusap-usap badan dan kepala kucing itu lalu foto bersama.

Pekan lalu, Indonesia telah menggelar pemilu termasuk pemilihan capres dan calon wakil presiden.

Menurut hitung cepat sejumlah survei Prabowo dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka unggul dengan perolehan sekitar 57 persen dari 90 persen suara yang masuk.

Sementara itu, menurut real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), per Senin (19/2) Prabowo Gibran meraih 58 persen dari 70 persen perhitungan suara yang masuk.

Lihat Juga : Tentara Ukraina Tuduh Rusia Tembak 2 Tawanan Perang

KPU baru akan mengumumkan secara resmi hasil pemilu pada 20 Maret mendatang.

Sejauh ini sejumlah perwakilan negara di Indonesia dan pemimpin negara di dunia telah menyampaikan ucapan selamat ke Prabowo. 

Di antaranya Perdana Menteri Belanda MarkRutte, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Anwar Ibrahim, PM Australia Anthony Albanese, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, hingga Presiden Rusia Vladimir Putin.