sga 168 slot

sga 168 slot,4d abjad a sampai z,sga 168 slot

PONOROGO,Jawa Pos Radar Madiun– Musim kemarau memasuki puncaknya. Tak terkecuali di Ponorogo.

Luasan wilayan terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini semakin luas. Pun, jumlah warga terdampak musim kemarau itu juga bertambah.

BPBD Ponorogo mencatat dua desa baru yang mengalami krisis air bersih. Sementra sisanya adalah wilayah langganan kekeringan.

Baca Juga: Terdampak Kemarau, Warga Ponorogo Terpaksa Tampung Air Hujan untuk Kebutuhan MCK, Begini Caranya

Kalaksa BPBD Ponorogo Masun mengungkapkan, wilayah pertama yakni, Dusun Proyo, Desa Gelang Kulon, Sampung.

Di sana, sebanyak 18 kepala keluarga (KK) mulai mengalami kesulitan air bersih. Itu baru mereka alami tahun ini.

Menjadi daerah baru tahun ini, sebelumnya warga yang berada di wilayah perbukitan tersebut tak mengajukan bantuan air bersih.

‘’Tahun lalu ternyata juga kekeringan, tapi tidak dilaporkan ke kami karena dropping air bisa di-cover pemerintah desa,’’ kata Masun.

Baca Juga: Hujan Turun Bukan Penanda Pergantian Musim, BMKG Sebut Kemarau Masih Berlangsung hingga Oktober

Pihaknya telah mengirimkan 5.000 liter air bersih ke wilayah tersebut Selasa (10/9) lalu. Dropping dijadwalkan dua kali seminggu.

Bergantian dengan daerah lain di Ponorogo yang alami kekeringan tahun ini.

‘’Gelangkulon ini menjadi wilayah ke sepuluh (selengkapnya lihat grafis) yang kami lakukan pengiriman bantuan air bersih,’’ ujarnya.

Baca Juga: Seleksi Kemampuan Dasar CPNS 2024 Kembali Numpang di Kota Madiun Lagi, Kapan Pelaksanaannya?

Wilayah perluasan kekeringan kedua, Desa Sriti, Sawoo. Pemerintah desa (pemdes) setempat melaporkan 20 KK mengalami krisis air bersih.

Previous article:batiktoto

Next article:ciatoto rtp