hometigel
-
2024-10-09 20:25:53 Source:hometigel
Browse(531)
hometigel,gaya rambut rashford,hometigelJakarta, CNN Indonesia-- Transnistria menyedot perhatian setelah kelompok separatis yang menguasai wilayah itu meminta pertolongan dan perlindungan secara terbuka kepada Presiden RusiaVladimir Putin. Dalam rapat khusus Kongres Transnistria baru-baru ini, para politikus meminta Kremlin melindungi wilayah itu dari tekanan pemerintah Moldova yang terus meningkat. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Wilayah yang terletak di antara Sungai Dniester dan perbatasan Ukraina ini secara sepihak mendeklarasikan untuk memisahkan diri dari Moldova kala Uni Soviet runtuh pada 1990. Transnistria pernah berperang dengan Moldova pada 1992 silam. Perang itu menewaskan ratusan jiwa dan melukai ribuan orang. Perang yang berlangsung dari Maret hingga Juli 1992 tersebut berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata yang terus berlangsung hingga hari ini. Berlanjut ke halaman berikutnya >>> Meski telah mendeklarasikan memisahkan diri, klaim Transnistria sebagai sebuah negara tidak diakui oleh dunia. Transnistria pun hingga kini masih berstatus bagian dari wilayah Moldova. Pada 2006, Transnistria pernah mendeklarasikan referendum kemerdekaan. Kendati, komunitas internasional tetap tak mengakui kemerdekaan wilayah itu. Karena hal ini, Transnistria kerap disebut sebagai "negara yang tak diakui oleh dunia." Transnistria dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia. Wilayah ini sejak lama menerima bantuan dan dukungan ekonomi, politik, hingga militer dari Moskow. Transnistria juga menjadi lokasi Rusia menempatkan 1.500 tentaranya. Meski tidak diakui sebagai sebuah negara merdeka, Transnistria secara de facto merupakan republik presidensial yang memiliki pemerintah, parlemen, militer, polisi, hingga mata uang sendiri. Sejumlah negara sebetulnya telah mengakui kemerdekaan Transnistria, seperti Abkhazia, Republik Artskah, dan Ossetia Selatan. Namun demikian, ketiga negara itu juga masih diakui secara terbatas oleh dunia, demikian dikutip dari CNN. Pada 2006, kongres Transnistria meloloskan referendum agar bergabung dengan Rusia. Hasil kongres menyebut sebanyak 97,2 persen warga mendukung referendum agar Transnistria bersatu dengan Kremlin. Keinginan Transnistria bergabung dengan Rusia pada dasarnya karena wilayah itu kerap merasa terancam dengan tindakan pemerintah Moldova. Transnistria juga was-was dengan ancaman Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang terus meningkat. Ancaman itu salah satunya karena latihan bersama yang digelar NATO di kawasan sekitar. Saking cemasnya, perwakilan Transnistria di Moskow, Leonid Manakov, sampai meminta Rusia meningkatkan jumlah pasukan "penjaga perdamaian" di wilayah tersebut.Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALNegara Minta Tolong Putin sampai Menteri Israel Ditegur PM Netanyahu
Transnistria sempat menjadi bagian otonom Ukraina saat Uni Soviet masih berjaya. Karenanya, sebagian besar penduduk di wilayah ini berbahasa Rusia.Lihat Juga :
Apa Itu Transnistria, Negara Tak Diakui Dunia yang Minta Tolong Rusia?2. Sempat perang dengan Moldova
3. Tak diakui dunia
Lihat Juga :
Alasan Transnistria Ngebet Lepas dari Moldova dan Gabung Rusia4. Dikuasai kelompok separatis
5. Punya pemerintah-mata uang sendiri
Lihat Juga :
Kabinet Makin Pecah, Netanyahu Tegur Menteri Gegara ke AS Tanpa Izin
Previous article:toyota777
Next article:mimpi ayam bertelur
Related reading
- ● tas 2d togel
- ● pengeluaran sydney 2023 togelers
- ● halte 40 slot
- ● yalla shoot new
- ● pmmc monitoring pergerakan kapal selat sunda
- ● bet 365 alternative
- ● kerbau togel
- ● shio ulat bulu togel
- ● burung 2d togel
- ● erek erek 2d 65
- ● ohtogel.com
- ● mimpi bertemu kakek yang sudah meninggal
- ● nomor punggung frenkie de jong
- ● idrjp
- ● sgp kamis captainpaito