bola fortunes

bola fortunes,mabarslot,bola fortunesJakarta, CNN Indonesia--

Ramadan menjadi berkahbagi banyak bagi sejumlah orang.

Salah satunya; Intan. Pemilik restoran catering bernama Sake 77 mengatakan omzet bisnis yang ia mulai pada 1998 itu melesat hingga 500 persen Ramadan ini.

Sake 77 sendiri merupakan restoran yang awalnya khusus menjual kue yang terdiri dari kue kering dan basah. Ia mengatakan toko ini mulai merambah ke dunia catering dan nasi box pada 2.000. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
3 Poin Penting Kesaksian Sri Mulyani soal Banjir Bansos di Sidang MK

Intan mengungkapkan nama Sake sendiri terinspirasi dari sagu keju yang merupakan menu kue kering paling laku saat mulai berjualan dan angka 77 yang merupakan nomor rumahnya.

Untuk kue basah, pengusaha muda ini mengungkap kue paling lakunya adalah pisang ijo yang dibuat dari resep tahun 80-an ala neneknya dengan modifikasi pisang ijo Makassar.

Dengan ini Sake 77 sekarang berfokus di penjualan catering, nasi box, dan pisang ijo.

Intan juga mengungkapkan selain rasa yang enak, faktor lain peningkatan omset pesat ini juga berkat bundling kemasan hampers yang dilakukannya menjelang lebaran.

Namun, selain omset yang meningkat pesat, Intan juga membeberkan duka internal dan eksternal selama berjualan di bulan Ramadan.

"Duka eksternalnya pisang raja makin susah dicari karena infonya semakin banyak yang menjual kue dengan bahan dasar pisang raja terutama toko-toko besar," ungkapnya.

Lihat Juga :
Sri Mulyani, Airlangga, hingga Muhadjir Ungkap Asal Uang Bansos Jokowi

Sedangkan untuk duka internal Ia mengatakan sulitnya memproses banyak orderan dengan jumlah karyawan yang sedikit.

"Karena pesanan yang membludak kami kelelahan dalam proses pembuatan pisang ijo, karena hanya 2 orang yang mahir menggulung pisang ijo, karyawan kami sedikit hanya 7 orang sedangkan orderan terbesar kami adalah 500 pisang ijo dalam sehari, akhirnya saya minta tolong tante saya bantu buat, karena beliau bisa bantu buatkan," lanjutnya.

Intan kemudian menambahkan tidak adanya musim puncak pelanggan lain bagi toko tersebut selain Ramadhan. Hal ini karena tidak adanya tradisi kirim-kiriman takjil sebesar Ramadhan bahkan saat Idul Adha.

"Peak season selain Ramadhan tidak ada, di bulan lain kami lebih besar orderan untuk catering dan nasi box, kalau Idul Adha normal saja karena kembali lagi pisang ijo itu termasuk takjil berbuka puasa, sedangkan Idul Adha tidak ada tradisi kirim-kiriman takjil," tutupnya.

Selain Sake 77 yang mendapat peningkatan omset sebesar 500 persen, Lidya, pemilik usaha hampers bernama The Dahlia Official mendapat keuntungan hingga 67 persen Ramadan ini.

The Dahlia Official mengkhususkan menjual hampers untuk acara-acara syariah sehingga tidak melayani untuk pesanan perayaan imlek dan natal.

Jenis makanan yang dijual juga merupakan makanan hari raya lebaran seperti cookies, nastar, kastengel, coklat batu arab. Selain itu toko ini juga menjual tasbih dan gelas cantik sesuai paket pesanan pembeli.

Lidya juga mengatakan ada 2 jenis hampers yang dijual di toko ini yaitu Ghali dan Khasun Hampers dengan harga mulai dari 149 ribu.

Ia kemudian membeberkan suka dan duka kondisi pasar di era menjelang lebaran.

[Gambas:Video CNN]

"Sukanya pasti ada, apalagi di tengah era menjelang lebaran banyak sekali customer yang memesan hampers, sehingga kita bisa membantu perekonomian untuk tetap jalan terus walau dalam skala kecil, sukanya juga bisa membantu beberapa rekan-rekan yang membutuhkan pekerjaan untuk dapat kita pekerjakan," ungkapnya.

Sebaliknya terkait duka Ia menyatakan harus menghadapi duka internal dan eksternal.

"Untuk Internal agak sedih kalau lagi dapat customer yang mintanya banyak nawarnya juga banyak," sebutnya.

Sedangkan dari segi eksternal Ia mengungkapkan masih sulitnya mencari bahan dan vendor yang baik dan berkualitas dengan adanya peningkatan harga.

"Agak susah mencari bahan dan vendor yang bagus dan berkualitas, apalagi sudah mau lebaran seperti ini mereka biasanya naikin harga sementara harga yang sudah kita publish kan ga bisa berubah, pasti untung rugi ada," lanjutnya.

Berbeda dengan Sake 77, selain lebaran, The Dahlia Official memiliki musim puncak pelanggan lain yaitu Idul Adha.

Lidya mengatakan Idul Adha merupakan musim puncak lain yang ditunggu-tunggu selain lebaran karena banyaknya orang pulang haji.

Lihat Juga :
Blak-blakan Sri Mulyani soal Banjir Bansos Jelang Pilpres 2024

"Kalau selesai lebaran, sesuai visi misi The Dahlia kita syariah hampers kemungkinan akan prepare untuk Idul Adha karena pasti banyak orang pulang haji yang butuh dibuatkan oleh-oleh jadi untuk hampers oleh-oleh akan kita siapkan juga," bebernya.

Entrepreneur wanita ini juga menyatakan The Dahlia Official juga bekerja sama dengan Bang Onim Care yang merupakan relawan Palestina di Gaza untuk donasi saudara/i di Palestina sebanyak 2,5 persen per transaksi.

Ia kemudian menegaskan dengan membeli produknya di masa menjelang Ramadan ini selain bisa sebagai media silaturahmi juga dapat menyalurkan bantuan zakat bagi rakyat Palestina di Gaza secara bersamaan.

Selain Lidya dan Intan, berkah Ramadan juga menghampiri pedagang parsel di Pasar Kembang, Cikini, Jakarta Pusat. 

Salah seorang pedagang bernama Dian mengaku pesanan parselnya mengalir deras selama Ramadan ini. 

"Selama puasa memang naik sih jumlah orderannya, bisa dibilang naik 30 persen (dibanding sebelum bulan puasa), kemarin ada sepuluh lebih (pesanan)," katanya.

Lihat Juga :
Sri Mulyani Usai Bersaksi di MK: Forum Baik Rawat Nalar Publik

Dian menjelaskan dagangannya. Harga yang ditawarkan bergantung pada banyaknya isi, mulai dari Rp300 ribu untuk ukuran kecil hingga Rp1,5 juta untuk ukuran yang bisa menyamai tinggi manusia.

Nampak, kiosnya menawarkan aneka pencuci mulut yang biasa ditemui di ritel modern.

"Macam-macam kalau harga, ini yang 350 (ribu), itu 750 (ribu). Kalau yang besar itu Rp1,5 juta, tergantung isinya, tapi bisa nego juga," jelas Dian.

Berkah sama juga diraup toko hampers milik Astuti. Menjual hampers dengan kisaran harga Rp700 ribu hingga Rp1,8 juta, ia mengungkap omzet dagangannya bisa naik tiga kali lipat, jika dibanding dengan hari biasa.

"Orderan kita oke terus mas, bisa tiga kali lipat lebih banyak. Terjualnya (jumlah dagangan yang terjual) sih nggak tentu, tapi kalau lagi rame omzet nyampe Rp20 juta lebih juga bisa," bebernya sambil membungkus hampers untuk dipasarkan.

Lihat Juga :
Sri Mulyani di MK: Anggaran Bansos Tak Ada Perubahan Signifikan
(nma/wlm/agt)

Previous article:juara liga jepang 2022

Next article:login suntoto