sultan play 777

sultan play 777,player4d,sultan play 777

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin tinggi lainnya mengakui bahwa ekonomi nomor dua dunia itu menghadapi "masalah" baru. Bahkan, pemerintah Beijing kini berjanji untuk menyelesaikan hal tersebut.

Persoalan ini terkait krisis sektor perumahan yang telah berlangsung lama. Pekan ini, Beijing telah meluncurkan serangkaian langkah untuk meningkatkan ekonominya yang sedang terpuruk, yang ditargetkan tumbuh 5%.

Mengutip AFP,Kamis (28/6/2024), Partai Komunis yang berkuasa mengadakan pertemuan badan utamanya. Politbiro kini menganalisis dan mempelajari situasi ekonomi terkini.

Pilihan Redaksi
  • Raksasa Otomotif di Ujung Tanduk, Mau Tutup Pabrik & PHK Besar-besaran
  • Tolak PHK & Penutupan Pabrik, Buruh Raksasa Otomotif Turun ke Jalan
  • Awas Asia Perang, China Tembak Rudal Antar Benua di Dekat RI
  • China "Kepung" Taiwan, Terjunkan 43 Jet Tempur & 8 Kapal Perang

"Beberapa situasi dan masalah baru telah muncul dalam jalannya perekonomian saat ini," kantor berita Xinhuamelaporkan setelah pertemuan tersebut, yang dihadiri oleh Xi.

"Kita harus melihat situasi ekonomi saat ini secara komprehensif, objektif dan tenang, menghadapi kesulitan secara langsung, (dan) memperkuat kepercayaan," tambahnya.

Anggota Politbiro sepakat tentang perlunya meningkatkan fokus dan efektivitas langkah-langkah kebijakan yang ditujukan untuk mengangkat perekonomian.

Mereka juga berjanji untuk menanggapi kekhawatiran masyarakat tentang kelesuan ekonomi.

"Pemerintah akan menyesuaikan kebijakan pembatasan pembelian perumahan, menurunkan suku bunga pinjaman hipotek yang ada... dan mempromosikan pembangunan model baru untuk pengembangan real estat", kata Xinhua.

Sejumlah pengamat menanggapi hal ini. Laporan ini menunjukkan akan ada dukungan maksimal dari pemerintah.

"Tetapi rincian konkret kurang dan sulit untuk menilai skala dukungan fiskal tambahan pada tahap ini," kata kepala ekonomi China di Capital Economics, Julian Evans-Pritchard, dalam sebuah catatan.

"Laporan media pemerintah juga menunjukkan bahwa pemotongan suku bunga bisa lebih besar dari yang diantisipasi sebelumnya," kata Evans-Pritchard lagi.

"Inflasi yang menurun dan deleveraging sektor swasta berarti bahwa pemotongan suku bunga saja tidak akan secara dramatis meningkatkan permintaan domestik," tambahnya.

Sementara itu, Bloomberg melaporkan para pejabat sedang mempertimbangkan untuk menyuntikkan lebih dari US$140 miliar ke bank-bank besar milik negara di negara itu. Ini merupakan suntikan modal besar pertama dari jenisnya sejak krisis keuangan global 2008.

Langkah tersebut ditujukan untuk memberi bank lebih banyak ruang untuk meminjamkan uang kepada bisnis. Ini terutama akan dilakukan dengan penerbitan "obligasi khusus negara baru".

Perlu diketahui, data ekonomi terkini mengecewakan China. Dengan pertumbuhan kuartal kedua (Q2) 2024 lebih rendah dari ekspektasi sebesar 4,7%.

Pengangguran kaum muda meningkat pada bulan Agustus menjadi 18,8%. Menurut angka resmi yang dirilis minggu lalu, ini level tertinggi tahun ini.

"Langkah-langkah stimulus minggu ini merupakan pergeseran ke arah sikap pelonggaran yang lebih agresif, mengingat melemahnya pertumbuhan domestik secara berkelanjutan," kata ahli strategi pasar global di JP Morgan Asset Management, Chaoping Zhu.

"Rasa urgensi dapat meyakinkan investor bahwa lebih banyak dukungan kebijakan akan segera diberikan," imbuh Zhu.


(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Uni Eropa Resmi Berlakukan Tarif Baru Untuk Mobil Listrik China

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Pertemuan Langsung Xi Jinping & Macron Terjadi, Ada Apa China-Prancis?

Previous article:slot shiokambing

Next article:shio 88 lucky prize for everyone