nomer togel 35

nomer togel 35,burung kutilang 2d togel,nomer togel 35

Jakarta, CNBC Indonesia -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan dalam 10 tahun ke depan sumber energi listrik RI ditargetkan berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT).

Target ini akan dituangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2025-2035 mendatang.

Dia mengatakan, bauran EBT untuk kelistrikan dalam negeri setidaknya harus memiliki porsi hingga 60% dari total sumber listrik di Indonesia.

Bahlil menyebut dirinya sudah diperintahkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden RI Terpilih 2024-2029 Prabowo Subjanto untuk mendetailkan bauran EBT dalam RUPTL yang akan berlaku 10 tahun mendatang.

"Saya mulai sejak diperintahkan oleh Pak Presiden Jokowi sama Presiden Pak Prabowo, untuk mendetailkan, kita konversi RUPTL 2025 sampai dengan 2035, 10 tahun RUPTL itu, minimum saya katakan 60% itu harus energi baru terbarukan," kata dia dalam acara Green Initiative Conference 2024, di Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Pihaknya, lanjut Bahlil, saat ini secara bertahap tengah mengkaji kembali penambahan bauran EBT dalam RUPTL yang akan datang.

"Selain industri kita mulai bertahap juga dalam RUPTL PLN, kemarin kita lagi review, untuk segera memasukkan berapa Mega Watt (MW) untuk energi baru terbarukan. Selama ini, hanya menentukan angka besarnya, detailnya belum pernah dibicarakan," tambahnya.

Bahlil menyebut, Indonesia merupakan negara penyimpan cadangan sumber EBT terbesar di Asia Tenggara, bahkan mencapai 40% dari total cadangan EBT di kawasan ASEAN. Dengan begitu, dia menilai Indonesia harus bisa memaksimalkan sumber EBT yang tersimpan dalam negeri.

"Dan Indonesia mempunyai potensi energi baru terbarukan yang cukup luar biasa, bahkan lebih besar 40% dari total cadangan energi baru terbarukan yang ada di kawasan Asia Tenggara, itu ada di Indonesia," bebernya.

Bahkan pada jenis EBT seperti panas bumi atau geothermal, Bahlil mengatakan Indonesia memiliki 40% cadangan panas bumi dunia.

"Kalau untuk panas bumi, geothermal, Indonesia itu di dunia, 40% di Indonesia. Itu," tandasnya.

Baca:
Aturan TKDN Direlaksasi, 3 Proyek Panas Bumi Ini Jalan Lagi

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan segera mengumumkan rancangan listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia sebesar 62 Giga Watt (GW) hingga tahun 2040 mendatang.

Luhut mengatakan rancangan tersebut akan tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hingga tahun 2040 mendatang.

"Saya hanya ingin memberi tahu Anda, hadirin sekalian, Presiden (Jokowi) akan segera mengumumkan RUPTL kita, 62 GW energi terbarukan hingga 2040," bebernya dalam acara Indonesia Sustainability Forum (ISF), di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (5/9/2024).

Lebih lanjut, Luhut menyebutkan besaran bauran EBT hingga 62 GW tersebut bahkan lebih besar dua kali lipat bila dibandingkan dengan kapasitas listrik di Indonesia saat ini.

"Inisiatif ini tidak hanya melindungi lingkungan kita, tetapi juga memberdayakan masyarakat kita dan yang terpenting mempertahankan hak kita untuk tumbuh dan sejahtera," tandasnya.

Pada kesempatan yang berbeda, PT PLN (Persero) menyampaikan bahwa revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 telah sejalan dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). Setidaknya dalam revisi kali ini, PLN berencana menambah porsi pembangkit Energi Baru dan Terbarukan sebesar 75%.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, diskusi mengenai pembahasan revisi RUPTL telah selaras dengan RUKN Kementerian ESDM. Hal tersebut terbukti dengan persamaan mengenai angka yang disusun.

Darmawan membeberkan, hingga 2040 mendatang setidaknya akan ada penambahan kapasitas pembangkit listrik hingga 80 Giga Watt (GW). Dengan rincian, yakni 75% berasal dari pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) dan 25% berasal dari pembangkit berbasis gas.

"Sampai tahun 2040, penambahan kapasitas pembangkit totalnya sekitar 80 GW. 75 persennya berbasis pada energi baru terbarukan. 25 persennya adalah berbasis pada gas," kata dia dalam acara Road to PLN Investment Days 2024 di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Menurut Darmawan, peningkatan porsi pembangkit EBT sebesar 75% bukan tanpa sebab. Hal tersebut menyusul upaya perusahaan dalam membantu pemerintah menurunkan emisi karbon di sektor pembangkitan.

Baca:
Duet Pertamina-PLN Kembangkan Pembangkit Listrik Panas Bumi 45 MW

(wia) Saksikan video di bawah ini:

Video: Direktur Utama PLN Resmikan Joint Office IHA-Inaha

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: Pangkas Emisi Karbon, PLN Tambah 21 GW Listrik EBT Hingga 2030

Previous article:erek erek 57 2d

Next article:erek erek 41 2d