link bento4d

link bento4d,jarisakti link alternatif,link bento4d

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah asteroid menghantam atmosfer Bumi dan membuat langit di atas Cagayan, Filipina terang benderang. Uniknya, asteroid tersebut baru terpantau NASA beberapa saat mencapai orbit Bumi.

Sistem pemantauan NASA yang diberi nama Catalina Sky Survey mendeteksi asteroid berukuran kecil mendekati Bumi, kemudian memberikannya nama 2024 RW1. Asteroid tersebut diperkirakan hanya punya diameter 1 meter sehingga dinilai tidak berbahaya.

Hanya 1 jam setelah terpantau NASA, asteroid tersebut tampak terbakar dan menimbulkan kilatan cahaya di atas Filipina. NASA memastikan asteroid tersebut terbakar habis di atmosfer.

Sebuah video yang beredar di media sosial X menggambarkan bola api dan kilatan cahaya di sebuah wilayah di ujung utara wilayah negara kepulauan Filipina. Video juga menangkan ekor yang terbentuk saat asteroid memasuki Bumi, tetapi hanya berlangsung singkat.

Pilihan Redaksi
  • Peneliti Harvard Angkat Sisa Pesawat Alien dari Dasar Samudra
  • Lama Tak Terdengar, Nokia Langsung Bikin Gebrakan di Antariksa
  • Bumi Dulunya Bola Salju Raksasa, Ilmuwan Ungkap Faktanya

Badan Antariksa Eropa (ESA) menyatakan asteroid berukuran 1 meter menghantam Bumi paling tidak sekali setiap dua pekan. Meskipun waktunya singkat, kemampuan mendeteksi asteroid sebelum jatuh ke Bumi menunjukkan keandalan teknologi pemantauan antariksa.

Menurut Science Alert, asteroid yang berukuran besar dan berpotensi menimbulkan kerusakan pasti terdeteksi jauh lebih cepat dari satu jam sebelu memasuki atmosfer.

Badan antariksa global terus meningkatkan kemampuan deteksi asteroid karena potensi kerusakan yang bisa timbul. Pada 2013, sebuah asteroid seberat 18 ton yang diberi nama Chelyabinsk meledak di atas sebuah kota di Rusia. Ledakan tersebut menyebabkan kerusakan di permukaan Bumi dan membuat 1.500 orang terluka.

[Gambas:Twitter]



Bencana asteroid terbesar yang diketahui terjadi di Bumi adalah peristiwa Chicxululb yang memicu punahnya dinosaurus.

Ukuran asteroid bukan satu-satunya faktor yang membuatnya berbahaya ketika menghantam Bumi. Asteroid jatuh memasuki atmosfer dengan kecepatan tinggi. Asteroid 2024 RW1 yang terlihat di langit Filipina diperkirakan melesat dengan kecepatan 17,6 kilometer per detik atau 63.360 km per jam.

NASA dan ESA sama-sama aktif memantau populasi asteroid, termasuk terus mencari asteroid yang belum terpetakan. 


(dem/dem) Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi AI Bantu Bank Perluas Penyaluran Kredit, Dijamin Aman?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Bumi Gelap Gulita Terlihat dari Antariksa, NASA Ungkap Faktanya

Previous article:klasemen empoli vs udinese

Next article:rupiah toto link alternatif