angka naik cambodia

angka naik cambodia,erek erek walang,angka naik cambodia

Daftar Isi
  • Persiapan
  • Eksekusi
  • Dampak

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemimpin tertinggi Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, terbunuh oleh sebuah serangan udara Israel, Jumat (27/9/2024).

Hal ini terjadi saat Tel Aviv dan kelompok milisi itu terus bersitegang sebagai akibat dari serangan besar-besaran Israel ke wilayah Gaza, Palestina, untuk menumpas sekutu Hizbullah, Hamas.

Pembunuhan Nasrallah sendiri berawal dari kegiatan intelijen yang telah lama dipersiapkan dan dilakukan oleh Israel. Berikut sejumlah rentang waktu operasi pembunuhan Nasrallah sebagaimana dikutip AFP.

Baca:
Pentagon Ngamuk saat Tahu Israel Bunuh Bos Hizbullah Hassan Nasrallah

Persiapan

Hizbullah mulai menembaki Israel Utara sehari setelah sekutunya Hamas melancarkan serangan brutal pada tanggal 7 Oktober di Israel Selatan, yang akhirnya memicu perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Kampanye Israel yang relatif kecil terhadap Hizbullah meningkat secara dramatis pada tanggal 17 September dengan serangan sabotase terhadap pager yang digunakan milisi tersebut menewaskan 39 orang. Pada hari berikutnya, serangan juga terjadi dengan menyasar radio dua arah kelompok tersebut.

"Perangkat peledak, yang tidak diklaim oleh Israel, menewaskan sedikitnya 39 orang, melukai hampir 3.000 orang dan mengembalikan komunikasi Hizbullah ke zaman batu," ucap Robert Satloff dari Washington Institute for Near East Policy.

Para analis mengatakan operasi tersebut dilakukan oleh kelompok intelijen sinyal Unit 8200 Israel yang menembus ke dalam perangkat komunikasi Hizbullah. Pada bulan Februari, Nasrallah sendiri memperingatkan bahwa "ponsel yang Anda pegang di tangan Anda adalah perangkat mata-mata", yang kemudian mendorong penggunaan pager.

Walau begitu, Juru Bicara Militer Letnan Kolonel Nadav Shoshani mengatakan kepada wartawan bahwa pengumpulan intelijen yang menyebabkan serangan Beirut pada hari Jumat terhadap Nasrallah sudah berlangsung bertahun-tahun.

"Kami telah menggunakan intelijen yang telah kami kumpulkan selama bertahun-tahun, dan kami memiliki informasi waktu nyata, dan kami melakukan serangan ini," katanya.

Kolonel pensiunan Miri Eisen, seorang peneliti senior di Institut Internasional Israel untuk Kontra-Terorisme di Universitas Reichman, juga mengatakan serangan itu merupakan hasil dari kerja keras.

"Kemampuan Israel dalam menghadapi Hizbullah menunjukkan kedalaman infiltrasi intelijen ke dalam garis pertahanan Hizbullah. Ini bukan hal-hal yang dibuat-buat dalam 11 bulan terakhir setelah Hizbullah mulai menyerang wilayah utara," ucapnya.

Baca:
Pangeran MBS Disebut Tak Peduli Palestina, Blak-blakan Bilang Begini

Eksekusi

Pejabat Israel mengatakan Nasrallah dan pemimpin Hizbullah lainnya berkumpul pada hari Jumat untuk sebuah pertemuan di 'markas pusat' kelompok tersebut. Lokasi itu terletak di pinggiran selatan Beirut. Pesawat tempur diketahui juga telah menggempur daerah itu secara ekstensif saat Israel meningkatkan operasi melawan Hizbullah.

Pada Jumat, sebuah video militer menunjukkan jet F15 lepas landas dari Pangkalan Udara Hatzerim untuk melaksanakan operasi tersebut. Tepat sebelum pukul 18.30 suara ledakan dahsyat terdengar di seluruh ibu kota Lebanon.

The Wall Street Journalmelaporkan bahwa Israel menghabiskan waktu berbulan-bulan merencanakan cara untuk mengutilisasi 'serangkaian ledakan terjadwal' di bunker di bawah bangunan tempat tinggal tempat Nasrallah. Dalam teknik ini, setiap ledakan membuka jalan bagi ledakan berikutnya.

Namun, surat kabar itu juga mengutip pernyataan pejabat Israel yang mengatakan bahwa waktu serangan itu cukup spontan terjadi. Ini juga terjadi bertepatan dengan Sidang Umum PBB, yang berarti Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sedang berada di New York pada saat itu.

"Kantornya kemudian menerbitkan sebuah foto yang katanya menunjukkan dia menyetujui serangan itu. Foto itu tampaknya diambil di sebuah hotel di New York," tulis Journal.

Israel belum menyebutkan persenjataan yang digunakan dalam serangan itu. Namun, New York Times mengatakan analisis video militer menunjukkan pesawat yang digunakan telah 'dilengkapi dengan sedikitnya 15 bom seberat 2.000 pon'.

Pejabat senior mengatakan kepada surat kabar itu bahwa 'lebih dari 80 bom dijatuhkan selama beberapa menit untuk membunuh' Nasrallah. The Wall Street Journaljuga mengatakan Israel menghantam bunker tersebut dengan '80 ton bom'.

Baca:
Negara NATO Ini Sebut AS 'Pelayan' Israel

Dampak

Serangan udara tersebut meninggalkan kawah dengan lebar hingga lima meter. Kementerian kesehatan Lebanon memberikan jumlah korban awal enam orang tewas dan 91 orang terluka dalam serangan tersebut.

Pakar Timur Tengah James Dorsey mengatakan tidak diragukan lagi bahwa serangan tersebut merupakan operasi intelijen yang canggih dan presisi. "Ini menunjukkan tidak hanya kapasitas teknologi yang signifikan tetapi juga seberapa dalam Israel telah menyusup ke Hizbullah," katanya.

Heiko Wimmen dari International Crisis Group mengatakan efek jangka panjang pada operasi Hizbullah tidak jelas. Namun serangan ini jelas telah memicu pukulan telak bagi milisi tersebut.

"Meskipun Hizbullah terlalu terlembaga dengan baik untuk runtuh dengan pemenggalan kepala, hilangnya sumber daya manusianya yang mengejutkan pasti akan memiliki efek yang merendahkan cepat atau lambat," kata Wimmen.

"Penyusupan intelijen mereka yang luas juga membuat mereka ragu bahwa mereka dapat meluncurkan respons strategis atau melanjutkan serangan roket ke Israel utara lebih lama lagi."


(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Siapkan Serangan Untuk Pukul Mundur Pasukan Lebanon

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Israel Mau Buka Perang Baru, Ini Perbandingan Kekuatan Hamas-Hizbullah

Previous article:parlay88 login

Next article:asiahoki77 slot login