kodok kawin

  • 2024-10-07 23:43:09 Source:kodok kawin

    Browse(57223)

kodok kawin,topbos higgs domino global,kodok kawin

Daftar Isi
  • Anies Baswedan gagal maju Pilkada
  • KPGAA Mangkunegara X (Gusti Bhre) urung maju di Surakarta
  • Sekar Tanjung batal maju di Surakarta
  • Riza Patria-Marshel Widianto mundur dari pencalonan di Tangsel
  • Dico Ganinduto tak jadi ke Semarang dan Kendal
  • Aulia Rachman gagal di Medan
Jakarta, CNN Indonesia--

Sejumlah drama terjadi sejak pencalonan hingga penutupan pendaftaran Pilkada 2024. Dari mulai calon yang mengundurkan diri hingga Anies Baswedan yang urung maju di Pilkada DKI Jakarta dan Pilkada Jawa Barat. 

Lihat Juga :
Istana Bantah Jokowi Jegal Anies di Pilkada 2024

Berikut sejumlah drama yang terjadi sejak pencalonan hingga detik-detik terakhir pendafaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jauh sebelum PDIP memberikan sinyal mendukung, Anies sudah dapat dukungan dari PKS. Bahkan, PKS menduetkannya dengan eks Presiden PKS Sohibul Iman. Tagline 'AMAN' bahkan sudah disiapkan. Namun  PKS berbalik arah dan gabung ke gerbong Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

NasDem dan PKB yang sudah menyampaikan dukungan secara lisan kepada Anies juga balik badan. Mereka ikut mengusung Ridwan Kamil-Suswono. Suswono adalah kader PKS yang pernah jadi Menteri Pertanian.

Gagal di Jakarta, rumor mencuat Anies akan dicalonkan di Jawa Barat. Pengusungnya kembali disebut PDIP. Bendahara DPC PDIP Bandung Folmer Siswanto bahkan menyebut peluang Anies 95 persen. 

Namun hingga Kamis (29/8) sore atau hitungan jam jelang penutupan pendaftaran, isu Anies maju di Pilkada Jabar belum juga bisa dikonfirmasi. Padahal ada kabar menyebut Anies udah ada di Bandung untuk mendaftara.

Di Pilkada Jabar Anies disebut bakal berpasangan dengan Ono Surono, Ketua DPD PDIP Jawa Barat.

Belakangan PDIP mengusung  Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja. Itu pun diketahui di detik-detik akhir pendaftaran karena pasangan calon yang didaftarkan tak ikut hadir saat pendaftaran.

KPGAA Mangkunegara X (Gusti Bhre) urung maju di Surakarta

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X atau Gusti Bhre mundur dari pencalonan Wali Kota Solo. Hal ini disebabkan adanya penolakan dari keluarga besar Mangkunegaran.

Padahal, ia telah mengantongi dukungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang beranggotakan Gerindra, Golkar, PSI, PAN, PKS, dan PKB. Bhre diwacanakan berduet dengan Rektor Universitas Surakarta (UNSA) Astrid Widayani.

Usai Gusti Bhre mengundurkan diri, KIM Plus pun mengalihkan dukungan ke Ketua HIPMI Solo Respati Achmad Ardianto. Pria yang biasa disapa Ardi itu adalah keponakan politikus senior Golkar Akbar Tanjung.

Lihat Juga :
PDIP: Rakyat Bisa Melihat Siapa yang Menghalangi Anies Maju Pilkada

Sekar Tanjung batal maju di Surakarta

Keputusan Bhre tak lama kemudian diikuti pengumuman mundur Ketua DPD Partai Golkar Kota Solo Sekar Tanjung dari pencalonan Wali Kota Solo, Rabu (28/8). Ia pun mendukung Respati Ardi yang maju bersama Astrid Widayani.

Sekar mengatakan hal itu merupakan keputusan berat. Sebab, selama beberapa bulan terakhir, ia gencar menggalang dukungan dari berbagai partai untuk meraih tiket pencalonan pada Pilkada 2024.

Sekar bahkan telah mendaftar sebagai kandidat Wali Kota Solo lewat Partai Gerindra dan PSI. Namun, Sekar mendapat perintah langsung dari Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia untuk mendukung pasangan yang diusung KIM Plus di Solo.

Riza Patria-Marshel Widianto mundur dari pencalonan di Tangsel

Ahmad Riza Patria dan Marshel Widianto disiapkan untuk maju di Pilkada Tangerang Selatan. Mereka diusung oleh Gerindra dan telah mendapat dukungan dari beberapa parpol lain.

Secara mengejutkan, Riza menyatakan mundur sebagai kandidat. Eks Wakil Gubernur Jakarta itu menyebut ada penugasan lain dari partai. Marshel juga batal maju.

Alhasil, partai politik pendukung Riza-Marshel pun mengalihkan dukungan ke calon petahana Benyamin Davnie-Pilar Saga, pasangan calon petahana di Tangsel.

Belakangan, Gerindra menyatakan Riza ditugaskan untuk memenangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub DKI Jakarta. Partai pimpinan Prabowo Subianto itu beralasan karena Riza merupakan Ketua DPD Gerindra Jakarta.

Lihat Juga :
Gagal Maju di Tangsel, Riza Patria Ditugaskan Menangkan RK di Jakarta

Dico Ganinduto tak jadi ke Semarang dan Kendal

Dico Ganinduto yang merupakan Bupati Kendal disiapkan untuk maju pada Pilwalkot Semarang. Ia mengantongi dukungan dari Golkar dan PSI. Namun, KIM akhirnya justru mengusung Yoyok Sukawi-Joko Santoso.

Dico kemudian mendaftar ke KPUD Kendal sebagai bakal calon Bupati Kendal lewat PKB jelang penutupan pendaftaran.

Namun, KPU menolak pendaftaran Dico karena PKB telah mengusung pasangan Dyah Kartika dan Benny Karnadi.

Ketua KPU Kendal Kasanudin mengatakan penolakan terhadap Dico-Ali Nurudin berdasarkan aturan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada dan PKPU Nomor 8 Tahun 2024.

KPU Kendal akhirnya mengembalikan berkas pencalonan Dico kepada Ketua DPC PKB Kabupaten Kendal M. Makmun.

Lihat Juga :
Patuhi Perintah Bahlil, Sekar Tanjung Mundur dari Pilwalkot Solo 2024

Aulia Rachman gagal di Medan

Aulia Rachman batal maju sebagai calon Wali Kota Medan. Tiga partai pengusungnya tiba-tiba mencabut dukungan sehari menjelang pendaftaran ke KPU. Ketiga partai itu yakni Demokrat, PSI, dan PKS.

Aulia Rachman merupakan kader PSI dan saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Medan. Dia menjadi kepala daerah bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution setelah memenangkan Pilkada Medan 2020 silam.

Ketua Tim Pemenangan Aulia Rachman, Ardian Denny mengatakan kegagalan maju di Pilkada Medan lantaran cawe-cawe yang dilakukan partai yang tergabung dalam KIM Plus.

Padahal, kata dia, ketiga partai itu sebelumnya sudah memberikan formulir dukungan berupa B1 KWK kepada Aulia Rachman. Namun, sehari menjelang pendaftaran, dukungan itu tiba-tiba ditarik tanpa alasan yang jelas.

(lna/tsa)

Previous article:maupoker

Next article:bpo telpro.co.id